Piano masih nampak mengkilap warna kehitaman. Bersih, sepertinya terawat dengan baik. Entah masih berfungsi atau tidak, karena dilarang untuk memainkannya.
Satu bagian lagi, yang mungkin pengunjung banyak terlewat adalah bunker di halaman belakang museum.
Dulunya digunakan pemerintah Jepang untuk menyimpan berkas dokumen penting. Isi di dalamnya?
"Sendok plastik, sepertinya bekas orang makan,"Â kata Ajeng yang sempat merasa dongkol, karena sampah itu.
Ajeng turun dan masuk ke dalam bunker, menyusul Bambang yang turun duluan.
Napak tilas lanjut menyusuri jalan Imam Bonjol. Lewat kawasan Taman Surapati Menteng yang pada tahun 1910, dirancang oleh Belanda sebagai "kota taman" (garden city) pertama di Indonesia.
Napak tilas dItutup di Tugu Proklamasi. Tugu ikonk yang menjadi reminder bangsa ini, akan peristiwa krusial dan heroiik detik-detik proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Lalu apa yang dapat dipetik dari ajang napak tilas detik-detik proklamasi kemerekaan seperti ini?
Apa inspirasi kunjungan ke Munasprok yang "hiruk pikuk" saat bulan Agustus itu?