Saya lebih suka makan dengan cara simple saja. Alpukat dibelah menjadi dua bagian. Dibuang bijinya, lalu disendokin (dikeruk menggunakan sendok). Mirip cara makan telur asin. Tau kan?
Namun, saat mengeruk sebaiknya berhati-hati, jangan sampai mengenai kulitnya. Bisa berakibat daging alpukat terasa pahit. Jadi hati-hati ya.
Alpukat berkualitas bagus, selain dagingnya tebal dan empuk, tidak lengket pada kulit sehingga gampang disendokin.
Manfaat yang Terasa
Ternyata setelah menkonsumsi alpukat beberapa lama, saya bisa merasakan manfaatnya. Yang paling terasa adalah, alpukat itu bikin kenyang dan tahan lapar.
Sehari palingan satu buah alpukat ukuran sedang, tak  terlalu besar, pagi dan sore, cukup untuk membantu diet.
Alpukat membantu mengontrol berat badan agar tidak terlalu "kalap" makan makanan lain berkarbo tinggi.
Tentu saja, berkurangnya asupan karbo, berefek terkontrol juga gejala medis seperti kadar gula darah. Efek negatifnya, saya gak merasakan sama sekali. Â
Kalau secara medis, alpukat itu banyak manfaat melawan beragam penyakit. Misalnya mencegah sembelit, menjaga kesehatan mata, jantung, Â osteoporosis, kanker sampai menjaga kesehatan mental.
 Alpukat juga bagus untuk kesehatan kulit. Karena alpukat mampu meningkatkan elastisitas kulit, meredakan kulit berjerawat dan mencegah kulit kering. Â