Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Traveler Madyanger Fiksianer #MuseumLover

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger #MuseumLover email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Kisah Mbok Sinem, Maestro Pindang Kambing, Kuliner Langka nan Legendaris

8 Juli 2024   03:42 Diperbarui: 8 Juli 2024   16:13 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di bawah ini sekilas video reelsnya.


Spanduk di depan rumah Mbok Sinem. DOKPRI
Spanduk di depan rumah Mbok Sinem. DOKPRI

Berbahan Dasar "Sisa" Kambing Bukan Daging

Dari nama, kalau gak tersemat kata "kambing", mungkin 'Pindang" banyak yang berasumsi itu adalah olahan berbahan dasar ikan.

Dulu, waktu masih kecil, aku menyebutnya Petis. Tak heran banyak orang menyebutnya Pindang Petis Kambing. Oke, dari nama, orang-orang lazim menyebut Pindang.

Pindang kambing bahan utamanya adalah kambing tapi bukan dagingnya. Yang digunakan adalah "sisa" seperti kikil, jeroan, kaki, tetelan tulang, dan kepala.

Bubur Gaplek Pindang Kambing olahan Mbok Sinem. DOKPRI
Bubur Gaplek Pindang Kambing olahan Mbok Sinem. DOKPRI

Ada dua macam olahan pinang Mbok Sinem. Pertama, pindang yang terbuat dari gaplek yang dikasih kaldu tulang kambing.

Kedua, pindang ulam bacem. Ini daging tetelan dan kikil yang di-bacem, dimasak menggunakan rempah.

Pindang Kambing olahan Mbok Sinem. DOKPRI
Pindang Kambing olahan Mbok Sinem. DOKPRI

Bahan-bahan "sisa" kambing direbus, dipotong kecil-kecil lalu dibumbui. Seperti ketumbar, laos, bawang putih, kemiri, daun salam, dan lain-lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun