Simak kisahku di bawah ini ya.
Setelah melalui perjalanan menyisir jalan kawasan Jakarta Utara  yang padat dengan truk-truk kontainernya, bus sampai di kawasan Penjaringan. Inilah lokasi destinasi pertama, Masjid Jami Luar Batang di Jalan Luar Batang, Gang V Nomor 1, Penjaringan, Jakarta Utara.
Makam Habib  dan Air Keramat di "Masjid Sumur Keramat" Â
Butuh jalan kaki sekira 300 an meter, untuk mencapai masjid karena bus tidak bisa masuk ke jalan arah masjid yang tak lebar.
Sampai di halaman masjid, ada gerbang ikonik yang menarik. Pantes saja banyak yang berfoto di spot ini.
Aku langsung terbayang, seandainya datangnya sore hari pasti keren memotret area ini. Dengan  semburat cahaya matahari senja, pasti kesan religiusnya semakin kuat.
Halaman masjid yang lazim disebut Masjid Luar Batang ini memiliki area sangat luas. Bangunan masjid yang  memiliki sentuhan arsitektur Arab dan  India itu makin terlihat menawan.Â
Di tengah teriknya matahari siang, Mbak Inces mengisahkan sekilas mengenai sejarah masjid ini.Â
Ada batu prasasti di kanan dan kiri depan masjid. Di prasasti itu tertulis sejarah keberadaan masjid yang berusia ratusan tahun.
Sejarahnya, masjid dulunya merupakan surau / musala yang  dibangun pada 1737 oleh Habib Husein bin Abu Bakar bin Abdillah Al-Alaydrus yang dikenal sebagai Habib Husein. Â
Beliau adalah seorang Arab Hadramaut, Yaman, yang tiba di Indonesia pada 1736 melalui Pelabuhan Sunda Kelapa, pesisir Jakarta Utara. Nasab Habib Husein tersambung kepada Rasululah Muhammad SAW dari garis Sayyidina Husein.