Nasib jejak-jejak peninggalan colonial di atas tidak semanis, Hotel Schomper peninggalan keluarga asal Belanda, Schomper di Menteng 31, Jakarta. Gedung yang terawat hingga kini dan terjaga kisah heroik perjuangan kemerdekaan di bangunan yang dialihfungsikan menjadi museum, Museum Joeang 45 itu.
Kadang merasa prihatin saja, manakala mengetahui bahwa kisah-kisah bersejarah "lokalis" itu akan redup lalu terlupakan. Seiring dengan peninggalan-peninggalan yang menyimpan jejak-jejak itu, rusak, lalu musnah.
Sekecil apapun, tempat bersejarah itu, "Selokal" apapun kisah yang terangkai di dalamnya, seyogyanya, peninggalan masa kolonial Belanda itu bisa dijaga dan dirawat eksistensinya. Demi apa?
Demi tidak menghilangkan jati diri yang dimiliki daerah tempat bersejarah itu berada. Karena sejarah itu penting. Sejarah adalah sebuah bekal pengalaman, dan pengalaman itu bisa menjadi media pembelajaran untuk generasi penerus.Â
Bangunan bersejarah seperti museum merupakan cermin hitam dan putih dari sejarah. Apapun warnanya, bisa menjadi tempat pembelajaran filosofi dan kebijakan hidup.
Melalui perlindungan cagar budaya seperti UU No 11 Tahun 2010, semestinya menjadi upaya untuk memastikan bahwa warisan-warisan "pengalaman" itu tetap ada, dan bisa menjadi bekal berharga generasi mendatang. Namun seyogyanya penetapan  cagar budaya bukan sebatas status saja.
Setuju?
@rachmatpy
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H