Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

[LOMBAPK] Ngomong Mah Gampang

2 Juni 2016   22:31 Diperbarui: 2 Juni 2016   23:55 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bu Guru Marul dan Kong Ragil sontak terdiam. Dengus nafasnya yang memburu mulai perlahan redam. Hanya tinggalkan uap-uap ‘abab’ yang masih bersiteru di udara. Nampaknya mulai sadar, urusan harus dikelarin. Bu Guru Marul juga sadar, kelas jadi terganggu proses belajarnya. Engkong juga tersadar, kebon mangga di sebelah SD itu gak ada yang nunggu, “Wah bisa ilang lagi buah mangga ranum-ranumnya,” pikirnya.

“Jadi gimana ini,” Tanya Kong Ragil.

“Sini,” kata Bu Guru Marul menggamit lengan tangan Kong Ragil lalu mengajak jalan ke luar kelas. “Anak-anak kembali ke  tempat duduk masing-masing,”  pesannya sambil berjalan keluar kelas.

"Apa yaa yang dibicarain  mereka?" Tanya benak Bain dan teman-temannya. Sementara Darwin asyik menggerogoti mangga ranum hasil ‘buruannya’ di kursi belakang.

“Madyang dulu aahhhh,” senyum seringainya keluar.

*

30 anak dibawah komando Bain, mengekor di belakang Bu Guru Marul dan Kong Ragil. Berkumpul tepat di pintu masuk kebon mangga Kong Ragil yang berpagar bambu.  Wuih kebonnya lumayan luas. Banyak pohon mangganya. Buahnya bergelantungan di sela dedaunan. Warnya ada yang hijau tua maupun bercak kekuningan. Tanda buah itu sedang masak. Pantas saja Kong Ragil kebakaran jenggot (padahal jenggotnya cuman sakiprit), laaa kebon mangganya siap panen. Pas banget waktunya jelang Ramadhan dan lebaran. Pan biasa musim lebaran, banyak anak-anak ‘begal’ minta fitrah lebaran, jadi mesti banyak duit si Engkongnya, gengsi dong kalau kagak kasih fitrah alias angpao lebaran.

“Anak-anak, mengambil milik orang lain itu gak baik, gak boleh, kalian tau khan?” kata Marul

“Iya buuuuuuuu guruuuuu,” serempak murid-murid menjawab.

“Nah kalau begitu, gak boleh ambil mangga milik Kong Ragil ini tanpa ijin, bukan begitu?” kata Marul

“Iya buuuuuuuu guruuuuu,” koorrr murid-murid menjawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun