Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

‘Sayang Air' Upaya Berdamai dengan Banjir

20 Januari 2014   09:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:40 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sampah terbuang ke sungai. Benda-benda yang terdiri dari sampah plastik, botol, bangkai tikus, kardus kemasan, dan sampah organik itu menggunung dan menimbulkan bau tak sedap. Tentu saja jika dibiarkan akan menyebarkan penyakit, bahkan sampah menjadi biang keladi pendangkalan sungai itu.

Perkiraan sampah dari pemukiman penduduk yang masuk ke sungai Kali Angke Pesing, berdasarkan studi penanggulangan sampah laut dan teluk Jakarta, adalah sebesar 66 ton/ hari ! Angka yang tidaklah kecil. Sementara data saat dilakukan pengerukan oleh Yayasan Budha Tzu Chi di Kali Angke Pesing pada 2011 silam, membuktikan bahwa 80 persen adalah sampah, 20 persen sisanya adalah lumpur. Bisa dibayangkan betapa mengerikannya jika hal tersebut dibiarkan terus menerus terjadi. Sungai bisa menjadi dangkal oleh sampah. Bahkan sampah bisa menutupi sungai!

Upaya Saringan Sampah Sungai [caption id="attachment_307034" align="aligncenter" width="620" caption="Saringan sampah otomatis di Kali Angke Pesing nampak dari depan. (Foto: Ganendra)"]

13901836531670909141
13901836531670909141
[/caption] [caption id="attachment_307050" align="aligncenter" width="620" caption="Saringan sampah di Kali Angke Pesing nampak dari belakang. (Foto: Ganendra)"]
13901918761751638234
13901918761751638234
[/caption]

Tak heran pihak pemerintah provinsi DKI Jakarta membangun sarana pembersih sampah di Kali Angke Pesing pada Maret 2011. Saringan sampah otomatis ini berfungsi membersihkan sampah dari sungai selebar kurang lebih 45 meter itu. Gunungan sampah khususnya pada musim penghujan akan disaring oleh sarana saringan sampah hingga sungai terbebas dari sampah.

[caption id="attachment_307037" align="aligncenter" width="620" caption="Ruang kontrol dengan mesin-mesin panel pengendali sistem hidrolis saringan sampah. (Foto: Ganendra)"]

13901839461095432430
13901839461095432430
[/caption]

Mekanisme kerjanya sederhana. Melalui sistem hidrolis yang dikendalikan melalui panel dari ruang kontrol, sampah-sampah diangkat naik oleh ‘lengan-lengan' mekanik dengan sistem hidrolis. Lalu sampah diletakkan pada bantalan berjalan dan dikumpulkan di tempat yang sudah disediakan. Setelah sampah terkumpul, dengan menggunakan escavator, sampah dimasukkan ke truk sampah yang siap membawanya ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Lalu kapan mesin saringan sampah itu beroperasi?

Menurut Hariyanto, salah seorang petugas di Khusus untuk Kali Angke Pesing yang ditemui penulis, mesin bekerja setiap hari, sekitar pukul 09.00 wib dengan durasi 2-3 jam. Banyaknya sampah yang bisa diangkut bervariasi dan cukup besar, karena beberapa titik lainnya, ‘menitipkan' sampah di pos Kali Angke Pesing ini. Pengangkutan sampah dilakukan setiap hari.

[caption id="attachment_307035" align="aligncenter" width="620" caption="Saringan sampah hidrolis dengan tumpukan sampahnya. (Foto: Ganendra)"]

13901837631930160682
13901837631930160682
[/caption]

Upaya penyaringan sampah tersebut cukup signifikan meski belum menyelesaikan total persoalan meluapnya Kali Angke Pesing yang menyebabkan banjir. Paling tidak penyokong terjadinya banjir melalui sampah dapat banyak dikurangi.

[caption id="attachment_307036" align="aligncenter" width="620" caption="Escavator dengan gunungan sampahnya. (Foto: Ganendra)"]

1390183860819562276
1390183860819562276
[/caption]

Berkaitan dengan diatas, kita dapat memahami betapa pentingnya kesadaran kita berperilaku khususnya soal pembuangan sampah. Sungai bukanlah tempat sampah. Sungai menjadi sarana konservasi sumber daya air agar senantiasa tersedia dalam kuantitas dan kualitas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan warga. Sungai menjadi sarana penting untuk masa kini dan mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun