Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

‘Sayang Air' Upaya Berdamai dengan Banjir

20 Januari 2014   09:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:40 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seyogyanya kualitas air sungai dapat dijaga dari sampah-sampah yang merusak kualitas air itu sendiri. Jika sungai terbebas dari sampah maka akan memberikan fungsi selayaknya untuk warga sekitarnya. Sungai yang bebas sampah akan menjaga sungai dari pendangkalan yang meredam luapan air yang akan mengakibatkan banjir. Terlebih lagi sungai yang terjaga kebersihan dan kualitasnya, bisa dimanfaatkan untuk kegiatan budaya, seperti digelarnya lomba perahu naga beberapa tahun silam.

[caption id="attachment_308434" align="aligncenter" width="620" caption="Siapapun menjadi korban oleh perilaku kita sendiri. (Foto: Ganendra)"]

1390747714536426849
1390747714536426849
[/caption]

Jadi menyayangi air sungai agar tetap dalam kualitas terjaga adalah hal yang patut dilakukan untuk dapat ‘berdamai' dengan banjir. Air kita sayangi dengan cara tidak membuang sampah sembarangan ke sungai maka airpun akan menyangi kita. Air akan segan menumpahkan bencana bagi kita semua.

Mari ramah terhadap lingkungan dengan berperilaku sayang pada air dan alam kita. Bersama-sama bertanggungjawab pada perilaku kita untuk mengatasi persoalan banjir kini dan nanti.

Salam cinta dan ramah lingkungan.

Silahkan menikmati rekam sajian segar beragam peristiwa menarik dari sahabat-sahabat lain di Wpc-Kampret-Jebul

(Semua foto jepretan pribadi penulis) Baca juga Artikel Terkait: (Foto) Ceria di Tengah-Tengah Musibah Banjir Nyanyian Sampah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun