Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Buah Nangka yang Hilang

16 Februari 2014   15:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:46 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kolak satu baskom itu sudah habis. Anak-anak suka sekali nampaknya. Mereka gembira menikmati bersama-sama. Tak lupa mendengarkan dongengan lucu mbah Gino di sore itu.

"Kami pulang dulu, besok kami main lagi kesini dan dongengin lagi yaa mbah."

Satu persatu anak-anak berpamitan, dan berebut mencium tangan Mbah Gino. Tatakrama, kebiasaaan yang biasa dilakukan di kampung terhadap orangtua.

"Iyaa anak-anak. Ingat kalian boleh bermain tapi jangan lupa belajar."

"Njiihh mbaaaah!!" jawab mereka serempak. Lalu berlarian bergegas pulang.

"Anton kesini dulu. Mbah mau ngomong."

Seorang anak yang dipanggil dengan nama Anton pun menghampiri Mbah Gino. Sementara anak-anak yang lain bergegas pulang. Anton masih kelas 3 Sekolah Dasar, teman Lastri, cucu Mbah Gino. Setelah Anton duduk, Mbah Gino dengan suara pelan bertanya.

"Anton, mbah Cuma mau tanya. Jawab yang jujur yaaa... apakah tadi Anton ambil buah nangka di dapur?"

"Hmm ..." Anton ragu-ragu menjawab. Ia lalu menunduk. Mbah Gino hanya tersenyum.

"Gak apa-apa, Anton ga usah takut, mbah gak marah kok."

"Iiii ... yyyy... aaaa mbah, Anton yang mengambilnya. Mmmaaaffin Anton mbah."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun