Mohon tunggu...
Ragile (Agil)
Ragile (Agil) Mohon Tunggu... Administrasi - seorang ayah yang kutu buku dan pecinta damai antar ras, agama, dan keyakinan

"Tidak penting SIAPA yg menulis, yg penting APA yg ditulis" (Ragile 2009). Pendiri #PlanetKenthir. Pro #Gusdurian. Lahir: 1960. Kuliah Sastra Inggris. Gawe Software Komputer ; Keuangan. Nama: Agil Abdullah Albatati (Engkong Ragile). FB: Agil Abd Albatati. Twitter: @KongRagile. Alamat: Kemang Jakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pelacuran Vulgar di Pasar Induk Kramat Jati Jakarta

25 Juli 2011   01:33 Diperbarui: 7 Februari 2016   07:14 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_124884" align="aligncenter" width="640" caption="Pasar Induk Kramat Jati Jakarta Timur di siang hari (#1)"][/caption]

Sungguh sangat memalukan menyaksikan mereka berhubungan sex di bantalan sungai depan Pasar Induk. Hanya beralaskan tikar dan dialingi sepotong plastik/kain di antara pepohonan. Juga di antara truk-truk di halaman parkir pasar. Bahkan pernah kepergok siang-siang mereka hubungan sex  di halaman di antara truk-truk yang sedang parkir. Puluhan PSK/WTS beroperasi sepanjang malam di halaman depan Pasar Induk Kramat Jati Jakarta Timur. Petugas security nyaris tak berfungsi karena mereka hanya nongkrong di Pos Keamanan.

Walhasil semua seakan tutup mulut. Beginikah kondisi Pasar Induk Tradisional Terbesar di Indonesia yang dibanggakan dengan luas area 14,7 hektar dan telah direnovasi jadi bangun modern dengan biaya sangat mahal?

Hampir 3 pekan berturut-turut saya lakukan pengamatan pribadi dari peretngahan Juni 2011 hingga awal Juli 2011 di Pasar Induk Kramat Jati Jakarta Timur , Jl. Raya Bogor KM.17 Jakarta Timur, dekat Pasar Rebo. Harap dicatat ini bukan Pasar Induk Kramat Jati di Cililitan yang lebih dikenal dengan nama Ramayana. Saya mondar-mandir ke sana: pagi, siang, sore, bahkan pernah dini hari hari hingga fajar menyingsing. Puluhan orang saya temui untuk sekedar kenalan dan mengumpulkan informasi. Hasilnya? Sungguh mengejutkan.

A. PASAR INDUK BEKERJA 24 JAM NAMUM MEMPRIHATINKAN

Pasar Induk tsb yang berdenyut 24jam full itu sudah tak bergigi layaknya jaman Orde Baru, kalah dibanding Pasar Cibitung, banyak lahan tak berfungsi, kios-kios tutup usaha. Malah pelacuran kian marak sejak matahari terbenam hingga fajar menyingsing. Transaksi seks hannya berjarak 100 meter dari Masjid dalam Pasar Induk.

Yang bikin miris praktek pelacuran tsb dilakukan:

1) secara liar

2) terang-terangan

3) hubungan sex di halaman parkir truk dan bantalan sungai, satu meter dari depan Pasar Induk

4) Tanpa petugas keamanan / security bekerja menertibkan wilayah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun