Mohon tunggu...
Ragile (Agil)
Ragile (Agil) Mohon Tunggu... Administrasi - seorang ayah yang kutu buku dan pecinta damai antar ras, agama, dan keyakinan

"Tidak penting SIAPA yg menulis, yg penting APA yg ditulis" (Ragile 2009). Pendiri #PlanetKenthir. Pro #Gusdurian. Lahir: 1960. Kuliah Sastra Inggris. Gawe Software Komputer ; Keuangan. Nama: Agil Abdullah Albatati (Engkong Ragile). FB: Agil Abd Albatati. Twitter: @KongRagile. Alamat: Kemang Jakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Puluhan Menantu Pribumi Dikucilkan Mertua Arab (Kisah Nyata)

1 Mei 2011   09:01 Diperbarui: 15 Juni 2016   06:00 3826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

2) Calon menantu Jawa dituduh maen dukun santet

"Wan Farizi" susah dapet jodoh tapi naksir berat sama "Sumiyating". Mereka masing masing sudah berusia di atas 30 tahun. Sayang disayang keluarga besar Wan Farizi tidak rela anak laki satu-satunya dapet istri non Arab. Katanya "nauzubillah min zalik" (maksudnya perbuatan hina) bila itu terjadi. Karena Wan Farizi terus mempertahankan cinta terlarang maka saudara Wan Farizi melancarkan tuduhan bahwa Sumiyating pasti maen dukun pelet dan santet agar Wan Farizi tergila-gila.

Tuduhan tidak terbukti tapi ampuh sebagai hasutan.

Wan Farizi akhirnya nikah dengan sesama Arab kira-kira 10 tahun kemudian, tapi hanya bertahan satu semester (6 bulan) lalu cerai. Melewati usai 40 tahun Wan Farizi,  keluarganya lempar handuk, tidak lagi berani melarang beristri pribumi (istilah Arabnya "akhwal"). Seperti ditebak sebelumnya Wan Farizi kemudian memperistri pribumi Sunda dan telah menghasilkan seorang anak. Menyaksikan kemajuan dan kebahagiaan rumah tangga Wan Farizi-Sumiyating maka tutup mulutlah keluarga besar Arab seakan dahulunya tidak pernah gencar melancarkan gerakan anti menantu pribumi secara keji.

Mungkin mereka sudah tobat.  Kejadian ini anggap saja di sebuah kota di Malang Jawa Timur.

&&&

3) Lamaran Ustad Sunda ditolak mentah-mentah

Sebuah keluarga besar dengan 7 perempuan sangat anti menantu pribumi. "Faizahi" yang cantik sudah melewati usia 30 tahun kenal dekat ustad "Nanang Sunanang". Suatu hari tahun 1990an datang  guru ngaji yang baik hati dan terhormat tsb untuk melamar Faizahi. Sayang disayang  Nanang Sunanang punya dosa besar bawaan lahir - di mata keluarga Faizahi-  yaitu bukan berayah Arab (keturunan Arab).

Lamaran ditolak mentah-mentah. "Nauzubillah min zalik dapet akhwal," kira-kira begitu nada penghinaan di balik pintu.

Kira-kira 15 tahun kemudian Faizahi yang mendekati usia 50 tahun menyerah pada nasib. Dulu perjaka Nanang Sunanang ditolak mentah-mentah dengan buang muka, kini duda beranak 4 pribumi diterima sebagai suami dengan senang hati. Malah dibangga-banggakan sebagi suami yang eman dan tanggung jawab. Kejadian ini anggap saja di Tangerang Jawa Barat.

:::

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun