1) Mentri Maroni berencana untuk bertemu dengan rekan-rekannya di Perancis, Spanyol, Malta, Yunani dan Siprus dalam beberapa hari mendatang untuk menentukan langkah-langkah segera lebih lanjutl. Dia mengatakan Italia saja memerlukan beberapa ratus juta Euro dana Uni Eropa untuk menghadapi darurat imigran selama tiga bulan ke depan.
2) Senin lalu Uni Eropa mengumumkan paket bantuan 258 juta Euro ($ 347,000,000) ke Tunisia dari sekarang hingga 2013, dengan 17 juta Euro ($ 22.900.000) akan diserahkan segera. Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton ketika mengunjungi Tunisia mengatakan bahwa dana tersebut adalah hibah.
3) Menteri Luar Negeri Italia Franco Frattini bertemu dengan pemerintah Tunisia Senin malam di Tunisia dan menyetujui bahwa Tunisia bertanggung jawab untuk patroli pantai, tetapi dengan syarat tertentu. Namun Tunisia sangat menolak tawaran  kehadiran kontingen polisi Italia untuk berpatroli di pantai Tunisia.
4) Ada kabar gembiara dari Kantor berita TAP yang melaporkan bahwa Italia akan memberikan 5 juta Euro ($ 6,8 juta) dalam bentuk bantuan darurat ke Tunisia, serta perahu radar peralatan dan patroli kepada militer Tunisia, dan menawarkan batas kredit 100 juta Euro ($ 135.000.000). Belum jelas apakah ini adalah bagian dari paket keseluruhan Uni Eropa.
Yang jelas Berlusconi sangat resah karena khawatir akan dibanjiri pula olah warga Arab lainnya yang terimbas Revolusi Tunisia, Mesir, dan entah mana lagi.
Nampaknya Itali dan Uni Eropa menyadari Efek Domino Revolusi Tunisia-Mesir sedang menggoyah wilayah lain di Timur Tengah khususnya Bahrain, Yaman, Yordan, Al Jazair, Libanon, dan Palestina. Dengan implikasi politik dan ekselerasi perubahan peta kekuasan yang sulit diprediksi.
[caption id="attachment_89386" align="aligncenter" width="523" caption="PM Silvio Berlusconi ( doc AP)"]
&&&
Selasa lalu , imigran Tunisia berbaris melalui pulau kecil Sisilia untuk berterima kasih kepada warga Italia yang menyambut mereka dengan baik. Sementara itu pemerintah Itali dan Uni Eropa berniat membendung eksodus migran Afrika Utara ke Eropa. Eksodus itu dipicu oleh bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa di Tunisia yang memaksa presidennya, Zine El Abidine Ben Ali melarikan diri ke Arab Saudi pada 14 Januari 2011.
 "Kami ingin berterima kasih kepada semua orang Italia dan orang-orang dari Lampedusa karena mereka memberi perumahan dan makanan untuk 5.000 orang dan mereka sangat bermurah hati kepada kami," kata Zawhir Kermiti, 32 tahun, salah satu dari imigran yang berbaris Selasa lalu. Perlu diingat bahwa sebagian besar negara Afrika adalah bekas jajahan Prancis dan Itali dan memiliki wilayah yang cukup dekat sebagai tujuan pencari suaka.
&&&