Mohon tunggu...
Rafi Syahrir Baiquni
Rafi Syahrir Baiquni Mohon Tunggu... Lainnya - OSH (Occupational Safety & Health Student)

Mahasiswa yang masih belajar caranya menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ergonomi dan Covid-19, Sebuah "Hubungan Baru" di Kala Pandemi

3 Juli 2020   20:29 Diperbarui: 3 Juni 2021   17:26 3396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti kalkulasi yang dilakukan menggunakan program komputer VERAM yang menggabungkan testimoni subjektif responden dengan hasil pengukuran objektif (Marina Heiden, Camilla Zetterberg, Per Lindberg, Per Nyln, Hillevi Hemphl, 2019). 

Gangguan visual dapat mempengaruhi kenyamanan mata, dan dapat berdampak penyakit untuk mata seperti eye-strain sampai dengan penurunan daya lihat. 

Dibutuhkannya pertimbangan atas faktor-faktor tersebut sebelum bekerja di dalam rumah adalah suatu prioritas. Selanjutnya ada masalah muskuloskeletal atau MSDs (Musculoskeletal disorders). 

Masalah muskuloskeletal umum ditemukan di semua pekerjaan, masalah muskuloskeletal adalah keluhan hingga kerusakan pada bagian otot (musculo) dan tulang rangka (skeletal). 

MSDs ini biasa terjadi akibat postur kerja yang buruk, bekerja melebihi kapasitas tubuh, hingga desain alat kerja serta tempat kerja yang tidak sesuai untuk tubuh. Dengan begitu penyesuaian seperti tempat duduk hingga layout ruangan kerja di rumah harus disesuaikan dengan jenis pekerjaan dan bentuk antropometri tubuh kita sendiri.

Penting untuk diperhatikan bagaimana faktor-faktor lain seperti keamanan bangunan serta estetika turut mempengaruhi ergonomi seseorang yang bekerja dari rumah. D

esain suatu bangunan adalah indikator kunci kesejahteraan dari mental, sosial, dan psikologis dari seseorang atau bahkan suatu negara, buruknya suatu desain bangunan dapat mengurangi kenyamanan bahkan sampai membahayakan orang yang berada di dalamnya (J.O.  Dirisu , D.D. Adegoke , J. Azeta, F Ishola, I.P. Okokpujie, A. Aworinde,2019) tempat kerja di rumah yang bersebelahan dengan dapur dapat mengganggu seseorang yang bekerja di dalamnya dengan gas dan uap panas hasil masakan salah seorang anggota keluarga. 

Pendesaian estetika ruang kerja pun juga dapat berpengaruh terhadap kepuasan ergonomi.

Seperti hasil rancangan desain interior ruang baca dan perpustakaan milik Daciano da Costa, seorang profesor yang menjadi pionir dalam desain industrial ergonomis Portugis, yang dimana ia menggabungkan kenyamanan desain kursi baca dengan desain ruangan disekitarnya menciptakan suasana ambien yang tenang untuk mendorong minat serta konsentrasi belajar orang di dalamnya (Ana Moreira da Silva, 2015).

Bagi pekerja di masa new normal seperti para janitor, yang pada masa pra-pandemi sudah memiliki pekerjaan dengan faktor ergonomi yang berada pada kategori high risk, dihitung menggunakan metode REBA (Adam Schwartza, Susan G. Gerbericha, etc, 2019) 

Diharuskan bekerja lebih rajin lagi melakukan pembersihan atau sterilisasi di tempat kerja. Hal ini tentu akan menambah beban dan resiko ergonomis belum lagi resiko penyebaran Covid-19 kepada para janitor tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun