Dapat kami simpulkan, permasalahan Kashmir yang tak kunjung usai ini membuktikan bahwa seiring berkembangnya era globalisasi dan digitalisasi tidak dapat merubah pemikiran manusia serakah melainkan hanya memancing ego masing-masing pihak. Dua negara yang saling berperang karena menganggap Kashmir adalah milik mereka padahal seharusnya Kashmir bisa mendapatkan kebebasannya dengan berdiri sendiri. Hal ini sejalan dengan pendapat masyarakat Kashmir yang menginginkan kebebasan mutlak atas wilayahnya dan tidak terikat dengan pihak India maupun Pakistan.
DAFTAR PUSTAKA
Heywood, Andrew. (2013). Politics: 4th Edition. United Kingdom : Palgrave Macmillan
Surbakti, Ramlan . (1992). Memahami Ilmu Politik, Jakarta : PT Grasindo
Franky. (). PEMIKIRAN POLITIK MAHATMA GANDHI TENTANG AHIMSA DAN SATYAGRAHA TERHADAP KEKERASAN STRUKTURAL DI INDONESIA.
Hapsari, Ratna dan M. Adil. (2013). Sejarah untuk SMA/MA Kelas XI, Jakarta : Erlangga
Lay, C . (2006). Nasionalisme dan Negara Bangsa. Volume 10, Nornor 2, November 2006, 165 - 180.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H