Mohon tunggu...
Rafi RaihanAmir
Rafi RaihanAmir Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UPN Veteran Jakarta

[be kind to every kind]

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Proses Pembentukan Negara India, Faktor, dan Teori

14 September 2021   21:54 Diperbarui: 14 September 2021   21:56 1523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hartal 

Hartal merupakan cara yang ditempuh Mahatma Gandhi dalam melawan penjajahan Inggris di India. Hartal dilakukan dengan cara menutup toko serta para pekerjanya melakukan mogok massal. Hartal merupakan awalan dari gerakan perjuangan India selama 28 tahun melawan penjajahan Inggris. Walau hartal dipahami sebagai bentuk aksi mogok, namun dalam penerapannya hartal dilakukan dengan berpuasa dan menjalankan kegiatan agama lainnya.

  1. Swadeshi atau Swadesi

Mahatma Gandhi mempercayai jika swadesi merupakan kunci kemerdekaan India. Karena kendali Inggris atas India berakar dari kendali industri pribumi (masyarakat India). Swadesi diartikan sebagai menggunakan apa yang dihasilkan oleh negara sendiri atau bentuk cinta tanah air sendiri. Konsep swadeshi sangat erat kaitannya dengan semangat swaraj atau self-governance yang merupakan cita-cita seluruh rakyat India. Swadeshi juga merupakan gerakan memboikot produk asing, seperti hasil pangan, bahan baku dan lain sebagainya untuk kemudian mengajak masyarakat menggunakan produk lokal.

  1. Satyagraha 

Satyagraha dapat diartikan sebagai kekuatan-kebenaran. Satyagraha merupakan kekuatan yang dihasilkan melalui proses kepatuhan terhadap kebenaran. Banyak yang mengira jika satyagraha merupakan perilaku tanpa kekerasan. Namun, menurut Mahatma Gandhi, satyagraha merupakan hasil dari perilaku tanpa kekerasan.

  1. Tanggapan

Kashmir yang dikenal sebagai tempat paling indah dan spektakuler di dunia adalah buah dari konflik berkepanjangan antara India dengan Pakistan. Dewan Keamanan PBB pada 20 Januari 1948 mengeluarkan Resolusi yang isinya memberi jaminan kepada rakyat Kashmir untuk menentukan nasib sendiri. Hal ini juga telah menjadi kesepakatan Internasional yang mengakui hak penentuan nasib sendiri bagi Kashmir. 

Namun, India mengingkari kesepakatan tersebut dan melanggar komitmen yang disepakati bersama dengan membara terror serta pembantaian di Kashmir dan terus-menerus merusak komitmen Hak Asasi Manusia. Hingga awal abad ke 21, rakyat Kashmir yang diduduki India senantiasa menanti penyelesaian krisis Kashmir secara damai seperti tercantum dalam resolusi PBB sebagai kesepakatan India-Pakistan. Perselisihan pada konflik Kashmir ini tidak lepas dari adanya konflik agama (Islam-Hindu) dan politik, baik di negara-negara yang bertikai maupun negara-negara lain yang punya kepentingan politik.

Sudah 73 tahun konflik Kashmir berlangsung. India yang sudah dihadiahi banyak hal di negaranya tetapi masih 'rakus' atas hak negara lain. Konflik ini bisa saja selesai jika resolusi PBB diterima. Namun, mereka memilih untuk mengingkari hal tersebut, kenapa? 

Karena India ingin menunjukkan bahwa mereka melindungi hak muslim. Sedangkan Pakistan berdalih menjaga kedaulatan wilayahnya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun