Bahkan pejabat organisasi-organisasi yang diharapkan andilnya untuk bisa membantu lebih, terkesan masih duduk di atas kursi putar.
Saya menemukan komentar cerdas yang bisa disimpulkan bahwa negara yang didukung Kubu Putih-Hitam harus diberi bantuan termasuk teknologi. Saya menilai ada benarnya. Seharusnya berbagai negara bisa bersatu dan membentuk aliansi besar yang membantu saudaranya yang setiap hari diberi hidangan bunyi sirene dan timah runcing. Bantuan tersebut bisa berupa moral, makanan, kebutuhan hidup, pelayanan kesehatan tersertifikasi, pendidikan, teknologi canggih, dana untuk membuat arsitektur kebal peluru, dan lain-lain. Inovasi ini bisa menjadi cara baru agar negara saudara itu bisa bangkit.
(Jangan anggap ini merendahkan. Silakan cek sendiri kemajuan negara saudara tersebut saat ini, minimal kebun stroberi yang ranum)
Organisasi Elite Dunia, termasuk Dunia Muslim, harus bentuk aliansi dengan kekuatan masif
//////
Kubu Putih-Biru
Secara subjektif (berdasarkan satu sudut pandang) saya menemukan kejanggalan di kubu ini. Padahal pihak yang didukung melancarkan agresi berdarah, seolah-olah hukum internasional dan  HAM hanya kertas tisu yang melayang. Namun pada aksi yang dilancarkan "musuhnya" baru-baru ini, kubu ini justru mengatakan bahwa "negara" yang diserangnya teraniaya.
Memang ada video yang menayangkan warga sana yang berlarian panik. Bahkan ada korban jiwa. Namun janggalnya, hal sebatas ini disebut teraniaya.
Padahal serangan yang dialamatkan kepada negeri itu masih "normal" dibandingkan agresi yang berdarah-darah dari negeri yang dilempar timah runcing itu!
Bahkan negara-negara besar mengecam serangan tersebut dengan label aksi teroris.Â
Kalau di dunia ini adab tidak ada, maka orang yang geram dengan tingkah seperti ini "sangat berang" bak menepuk meja sampai patah dan mereka melancarkan respons sangat menohok. Hingga anarkis.