Mohon tunggu...
Rafida Hanan
Rafida Hanan Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Growing up with neurodivergent/ADHD. I tent to overthink and procastinate a lot. Writing is my passion Passionate writing an articles, opinions & facts. Sometimes, journaling is a part of my therapy to cope my mental health. Also, i'm a music enthusiast.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Anak Kuliah setelah Lulus Sidang Skripsi Diberi Hadiah sedangkan Gue Tidak

18 November 2021   14:48 Diperbarui: 18 November 2021   14:58 2166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Momen semacam ini dijadikan budaya populer bagi kalangan anak-anak muda, yang biasanya kita lihat baik di kehidupan realitas maupun media sosial.

 Gue udah berkali-kali lihat di  Instagram, Twitter dan facebook, ngestalk teman di post atau di stories, mereka pada sumringah foto atau video bareng teman dapat hadiah sebagai tanda selamat atas sidang, lulus bahkan wisuda. Gue setelah pengalaman itu, gue enggak dikasih apa-apa. Yang penting gue pengen ngebanggain keluarga gue, teman dekat gue dan juga diri gue  sendiri.

Ngomong-ngomong itu enggak cuma gue doang ya. Ada teman lama yang gue kenal sejak SMA dan kuliah bernama Afaf, setelah lulus dia enggak dikasih apa-apa, yang penting bersyukur kalau sudah lulus. 

Makanya pas kita lulus, kita jalan-jalan sebagai celebratation untuk kelulusan sidang seperti kita ingat waktu SMA, kita nongkrong bareng, daripada ikut-ikutan mencorat-coret seragam bareng.  Menurut gue, ngapain coba. Sama pun juga gak usah diberi kejutan juga tidak masalah. Apapun kita sama-sama bersikap bodo amat, enggak perlu ngikutin orang juga tidak masalah.

Sebelum akhir cerita gue ingin menyampaikan bahwa gue lulusan sarjana Pendidikan Bahasa Inggris tahun 2019. Selama pandemi ini, gue menganggur sudah hampir 2 tahun. Untuk mengisi luang, gue mengikuti pelatihan online dan webinar untuk menemukan minat dan bakat gue. Sebelumnya, gue pernah ditugaskan ngajar jadi guru bahasa inggris di SMP, hanya dua bulan saja demi mata kuliah magang (dulu disebut PPL yang biasanya ngajar 4 atau 6 bulan karena perubahan kurikulum jadi diganti magang). Dari dulu kepikiran belum tentu jadi guru, sekarang gue fokusnya mau jadi penulis.  

Bagi yang kalian merasa tidak peduli ketika tidak pernah dikasih suprise berupa hadiah. Inilah quote berdasarkan buku karya Mark Manson yang berjudul Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat, yaitu: "Kunci untuk kehidupan yang baik bukan tentang memedulikan lebih banyak hal tapi tentang memedulikan hal yang sederhana, hanya peduli tentang apa yang benar dan mendesak dan penting."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun