Mohon tunggu...
Rafida Hanan
Rafida Hanan Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Growing up with neurodivergent/ADHD. I tent to overthink and procastinate a lot. Writing is my passion Passionate writing an articles, opinions & facts. Sometimes, journaling is a part of my therapy to cope my mental health. Also, i'm a music enthusiast.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Anak Kuliah setelah Lulus Sidang Skripsi Diberi Hadiah sedangkan Gue Tidak

18 November 2021   14:48 Diperbarui: 18 November 2021   14:58 2166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum maju sidang, gue mikir cuma presentasi doang berdasarkan pengamatan gue. Ternyata tanya jawab sama dua beda dosen penguji. Gue disuruh bawa laptop dan dua hard copy skripsi buat para dosen. 

Gue berharap sidangnya bakalan lancar dan hapal baca skripsi. Tapi sayang, gue enggak begitu jago bikin to the point lewat PowerPoint rata2 harus 8-10 slide, kalau gue 30-an. HAHAHA norak deh. Jadi yang pertama gue ditanya sama Bapak dosen yang pernah ngajar Writing sekaligus dekan. 

Beruntung gue dapatnya yang tidak galak HEHEHE. Selama ini, gue bener-bener hampir lupa pas ditanya lewat bab 2. Lalu, gue juga deg-degan, merasa lapar tidak makan siang, cuma bawa botol air dan cemilan. Di akhir ini, gue menangis setelah kejadian itu, gue bilang dalam bahasa Inggris  "i struggled so hard" (gue berjuang keras). Untung dosen merasa maklumin apa yng gue ucapin. 

Terus beliau jawab "don't give up" (jangan menyerah). Gue enggak bisa menahan air mata dan beneran belum bisa ngomong apa-apa alias speechless.  Itulah hal yang gue ingat setelah sidang. 

VI. Waktunya Yudisium 

Ini adalah momen yang ditunggu-tunggu yaitu yudisium. Maksudnya sedang menunggu pengumuman kelulusan sidang skripsi. Menurut gue   gugup gila, lebih gila daripada menunggu pengumuman Ujian Nasional.  

Gue sampai di kampus menjelang siang, disana anak-anak sedang  menunggu yudisium, lalu mereka pada duduk di lantai yang biasanya dekat pintu-pintu kelas. 

Alasan sambil menunggu karena ada beberapa orang yang belum maju sidang skripsi ditargetkan sekarang kalau enggak salah. Sambil itu, mereka pada ngobrol-ngobrol, sedangkan gue cuma nonton streaming YouTube.  Terus gue sempet gak makan siang di kampus, cuma bawa air putih doang, terus menahan hingga acaranya selesai. 

Setelah ashar,  mulai deh acara yudisium, disuruh masuk ke kelas sama para dosen, termasuk ketua program studi, sekretaris dan dekan. Lalu, kita dikasih amplop apakah itu pertanda bahwa kita lulus apa enggak. Jadi kita harus kompak untuk membuka amplop. Nah, pas kita mau buka jeng..jeng..jeng Bismillahirohmanirrahim.... lihat hasilnya LULUS Alhamdulillah.. Ya Allah kita semua lulus. SELAMAT. Gue bener-bener lega ya Allah, emang perjuangan banget selama setahun bikin skripsi, mau cepat wisuda. 

Semua anak pada update video di Instagram stories ngucapin selamat. Abis itu,  anak-anak pada foto-foto bareng, sedangkan gue mau cepat pulang karena gue lapar enggak tahan. Awalnya mau ikutan foto bareng, tapi sayang sambil menunggu jemputan yang biasanya datang ke kampus 5 menit, gue jadinya batal. 

VII. No Hadiah, No Problem 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun