Meskipun ketegangan di Laut Cina Selatan terus berlanjut, ada beberapa upaya untuk menyelesaikan konflik ini. Diplomasi multilateral melalui ASEAN dan forum internasionallainnya menjadi salah satu cara untuk meredakan ketegangan.Â
Namun, hasilnya sering kaliterbatas, mengingat kepentingan nasional yang saling bertentangan (Dessy Kartika Sari, 2019).Lalu juga ada pendekatan lain Salah satu pendekatan yang dapat diambil adalah melaluinegosiasi bilateral antara negara-negara yang terlibat.Â
Misalnya, Filipina dan Tiongkok telahmelakukan dialog untuk menyelesaikan sengketa di Laut Cina Selatan, meskipun hasilnya masih belum memuaskan (Johannes, 2023).
Kesimpulan
Konflik di Laut Cina Selatan mencerminkan kompleksitas geopolitik yang melibatkan kepentingan ekonomi, keamanan, dan diplomasi. Ketegangan ini tidak hanya berdampak pada negara-negara pengklaim tetapi juga stabilitas dan keamanan global.
Untuk mengatasi konflik ini, pendekatan multilateral melalui ASEAN perlu diperkuat.Negara-negara anggota harus menyusun Code of Conduct yang mengikat secara hukum untuk memastikan penghormatan terhadap hukum internasional, khususnya UNCLOS.Â
Selain itu,keterlibatan aktor eksternal seperti Amerika Serikat harus diarahkan pada penegakan kebebasan navigasi tanpa memperburuk ketegangan.Upaya diplomasi yang lebih inklusif, yang melibatkan Tiongkok sebagai mitra dialog, diperlukan untuk menciptakan solusi jangka panjang. Hanya melalui kerja sama regional dan internasional,konflik di Laut Cina Selatan dapat dikelola secara damai demi stabilitas dan kemakmuran bersama
Daftar Pustaka
Johannes, R. (2023). Peningkatan Ketegangan Geopolitik di Laut China Selatan. , 11(4).
Hayton, B. (2014). . New Haven and London: Yale University Press.
Kaplan, R. D. (2014). . New York: Random House.