Mohon tunggu...
Rafel Kastilong
Rafel Kastilong Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Berbagi Dalam Kasih

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Maria Walanda Maramis Ibu Bangsa dari Minahasa

27 Juni 2019   18:26 Diperbarui: 27 Juni 2019   18:38 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Manusia Laki-laki dan perempuan, diciptakan menurut gambar Allah dalam posisi setara tanpa heararki. Manusia sebagai gambar Allah. Disitulah letak martabatnya. Kesetaraan laki-laki dan perempuan juga melihat dari fakta bahwa keduanya mendapat mandat yang sama dari Tuhan untuk beranak cucu dan menguasai alam (Kej. 1:26, 28-29). Laki-laki tidak diciptakan untuk berada di atas perempuan atau sebaliknya di bawahnya. Inilah gambaran ideal tentang martabat laki-laki dan perempuan PL. Realitas sosial pada zaman itu perempuan sering dan mudah dieksploitasi sebagai objek. Ajaran Alkitab tentang kesetaraa untuk ukuran zaman itu menonjol sendiri.

yang menjadi dasar utama bagi status dan posisi wanita tentu saja adalah Kejadian 1:27, yang menyatakan dengan tegas bahwa sejak awal Tuhan Allah menciptakan pria dan wanita setara sebagai gambar dan rupa Allah. Pada intinya, relasi antara pria dan wanita memiliki dua aspek yang berbeda namun tidak berarti kontradiktif: terdapat kesetaraan sekaligus ordo. Kita tidak mungkin memahami hal ini jika kita tidak mengerti natur dari relasi Allah Tritunggal. Yesus Kristus sebagai Allah Anak tentu tidak lebih rendah dari Allah Bapa, status-Nya sama sebagai pribadi Allah yang berdaulat, namun Allah Anak rela merendahkan diri dan melakukan ketaatan penuh terhadap Allah Bapa. Sama halnya dengan wanita, walaupun diciptakan dengan setara dengan pria, Tuhan Allah menetapkan adanya ordo dalam ciptaan.

Beberapa, Toko-toko perempuan yang berpengaruh dalam Alkitab : 

Hawa, adalah perempuan pertama yang diciptakan sebagai penolong yang sepadan bagi Adam. Sebagai penolong yang sepadan, berarti ia diberi tugas oleh Tuhan untuk melakukan perkerjaan yang sama penting dengan Adam, yaitu mengelola dan menatalayani seluruh ciptaan di bumi ini.

Maria, yang tercantum dalam Lukas 1 dan 2, Maria adalah perempuan desa sederhana yang penuh kasih, taat dan sangat  percaya kepada Allah. Maria dipilih Allah untuk menjadi alat bagi terlaksananya kehadiran juruselamat, yaitu Yesus Kristus ditengah dunia ini.

Ribka, adalah seorang gadis yang cantik parasnya. Ketika sedang mengambil air di sumur, ia bertemu dengan hamba Abraham yang sedang mencarikan istri untuk ishak. Dia merupakan gadis yang disediakan Tuhan untuk ishak.

Rut, adalah perempuan Moab, yang setelah kematian suaminya memutuskan untuk mengikuti mertuanya ke Bethlehem-Yehuda.

Hana, adalah seorang nabiah yang pernah mempunyai peran dalam tradisi Israel. Dalam usianya yang sudah lanjut tetap setia menunggu kedatangan Juruselamat.

Ester, bertindak menolong dengan jalan memberi tahu suami-nya bahwa umat Israel berada dalam ancaman kenbinasaan kerena perbuatan Haman.

Refleksi Teologis

Maria Walanda Maramis merupakan sosok perempuan yang melaksanakan misi Allah di Minahasa bahkan meluas sampai seluruh Indonesia. Dalam Matius 25: 35-40, "Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. Dan Matius 22:39, "Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun