Mohon tunggu...
rafa nur fatihah P IPS
rafa nur fatihah P IPS Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa semester 1 prodi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena Trend Racun Tiktok Terhadap Budaya Konsumerisme Remaja

11 Desember 2024   10:43 Diperbarui: 11 Desember 2024   13:14 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Tribun Medan.com

Sebenarnya trend tiktok itu sendiri memiliki dampak positif dan dampak negatifnya, seringkali kita menganggap bahwa trend tiktok selalu membawa pengaruh buruk. Tren RacunTikTok mempunyai dampak positif dan dampak negatif. Dampak positifnya adalah pemilik bisnis online  akan lebih mudah dalam mempromosikan penjualan  dan membantu  konsumen yang ingin melihat review produk. Hal ini dikarenakan review merupakan dasar penentuan kualitas suatu produk atau produk berdasarkan review dari orang lain. Di sisi lain, dampak negatifnya adalah meningkatnya perilaku konsumen khususnya di kalangan Milenial dan Gen Z. Mereka cenderung membeli barang-barang yang tidak diperlukan hanya untuk memuaskan rasa penasarannya terhadap produk-produk yang sedang tren.

Lalu, gimana sih supaya kita bisa tidak terkena pengaruh racun tiktok dan tidak menjadi konsumtif??

1. Harus bisa menahan diri agar tidak berlebihan dalam membeli barang.

2. Mengetahui kebutuhan dan keinginan sendiri dan mempertimbangkan kembali sebelum membeli barang.

3. Hindari gaya hidup hedonisme, jangan terlalu mengikuti standar kecantikan atau gaya hidup yang tidak realistis.

4. Pentingnya untuk menyaring video konten tiktok jika video tersebut mendorong pola konsumtif.

Jadi, Trend racun tiktok tidak sepenuhnya berdampak negatif pada perilaku konsumtif para remaja. fenomena "RacunTikTok" tentunya berdampak besar terhadap perilaku konsumen remaja, khususnya di kalangan Milenial dan Gen Z yang aktif menggunakan media sosial. Tren ini dipicu oleh video kreatif seperti unboxing dan ulasan produk yang merangsang rasa ingin tahu dan dorongan untuk membeli barang-barang trendi, yang  seringkali mengesampingkan kebutuhan. Dan penting untuk menjaga diri agar tetap terkendali, bersikap realistis terhadap kebutuhan dan keinginan, dan menyaring konten TikTok yang dapat mempromosikan gaya hidup konsumen.

Referensi:

M D Triyanti1 , E L K Merah2 , G P Gratia3 , T Paringa4 , C H Primasari5. "Fenomena Racun TikTok Terhadap Budaya Konsumerisme  Mahasiswa Di Masa Pandemi COVID-19." Konvergensi Teknologi Dan Sistem Informas, vol. Vol 2 No 1, Apr. 2022.

Evianah, et al. "Fenomena Racun Tiktok Pada Perilaku Konsumtif Dalam Perspektif Islam ." Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 2024, http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v10i1.12766.

Febrianti, Anti Restiani , and Ira Hasianna Rambe. "FENOMENA TREND "RACUN TIKTOK" PADA MAHASISWA  UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA KOTA BANDUNG." Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, vol. Volume 20 No 02, Sept. 2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun