Mohon tunggu...
Rafael Albert Renato Panjaitan
Rafael Albert Renato Panjaitan Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar SMAN 28 Jakarta

XI MIPA 4

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kehidupan dan Kematian

22 November 2020   00:22 Diperbarui: 23 November 2020   09:52 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bukan aku yang melakukan ini semua Kenzy, tapi kamu."

"Apa maksudnya itu?"

"Kenzy, apa yang kamu tahu tentang kehidupan?"

"Kehidupan? Aku tidak mengerti maksud pertanyaanmu, tentu saja aku tahu tentang kehidupan."

"Apa tujuan kita hidup? Apakah kita hanya sekedar produk dari probabilitas tak terbatas? Ataukah kita lebih dari itu? Kita hidup tanpa tujuan yang pasti dan hanya berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan kehidupan kita, namun apakah artinya itu?"

"Apakah itu berarti hidup kita tidak berarti?"

"Tidak, bukan itu maksudku. Namun kita cenderung terperangkap dalam upaya mencari makna kehidupan, tidak jarang kita terpesona dalam prosesnya."

"Apakah kau punya jawabannya?"

"Lagi-lagi aku tidak tahu."

"Sepertinya aku mulai terbisa dengan hal ini."

"Apakah kita hanya budak dari takdir?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun