Aku bisa merasakan rintik hujan turun di bahuku, payung kecil ini tidak cukup menutupi aku dan Selia. Teman-teman ibu sudah mulai pergi, sekarang hanya ada aku dan Selia, juga pria aneh dengan mantel dan topi hitam.
"Ken, aku-"
"Tidak apa-apa Selia, aku tahu kamu sibuk."
"Kamu yakin tidak apa-apa? Aku bisa meminta temanku untuk mengurusmu jika kamu mau."
"Jangan, aku gak mau ngerepotin kamu terus."
"Oke jika itu maumu, pastikan kamu menjaga diri ya."
"Iya"
Kami pergi bersiap untuk kembali ke rumah. Namun pria itu masih berdiri disana, ia melihat ke arahku. Aku menoleh mencoba tidak menghiraukan.
Kami tiba di rumahku. Selia mengemas barang bawaannya bersiap untuk pergi, namun sepertinya dia masih ragu untuk meninggalkanku.
"Beneran nih kamu bisa sendiri?"
"Iya"