Mohon tunggu...
Radex Nugraho
Radex Nugraho Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis, Peternak Lebah, Pelajar Mandarin, Pecinta Anjing, Akupunturis, Pekebun, Warga Kota Salatiga dan pemilik lapak Tokopedia dengan ID "Amanah Raja"

Penulis, Peternak Lebah, Pelajar Mandarin, Pecinta Anjing, Akupunturis, Pekebun, Warga Kota Salatiga dan pemilik lapak Tokopedia dengan ID "Amanah Raja"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Terjemahan Artikel Mandarin Huítóuzàishuō 回头再说

4 Agustus 2015   07:39 Diperbarui: 27 Agustus 2016   09:14 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya akan memberikan artikel utuh, arti utuh dan penjabaran beserta kosakatanya, semoga bermanfaat

Artikel

回头再说

我刚到北京时,听过一个相声,说北京人的口头语是“吃了吗”。后来我发现,其实,北京人最爱说的一句话是“回头再说”。我在香港坐上中国民航的飞机,邻座的一个人用地道的英语问我:“是去北京工作吗?” “不, 去留学!” 我回答. 他是个中国人。我们就这样愉快地聊了一路。临下飞机,他还给了我一张名片,邀请我有空儿到他家去玩。

到北京后的第二个周末,我给飞机上认识的这位先生打电话。他在电话里热情地说:“有时间来家里玩吧。我马上高兴起来,说:“太好了,我什么时候去?”他停了一会儿说:“这一段工作太忙,回头再说吧。”可是,几乎每次打电话,他都说欢迎我去他家,同时又带上一句“回头再说”。

我开始想,不是说有空儿就让我去吗,怎么会这样不实在?在三次“回头再说”之后,我终于去了他家。他和太太都十分热情,买菜做饭,准备了满满一桌的酒菜让我吃了个够。临了他还送我好多书。我粗粗一看,价钱要五百多块钱呢,就说:“你给我这么贵的书,我一定要付钱。

他平淡地说:“这些书都是你用得着的,至于钱,回头再说吧。之后我多次提起给他书钱的事,他都说:“回头再说吧。”

在北京的日子里,我经常听到“回头再说”这句话。它让我感到的不只是客气的推辞,更多的是温暖的等待。

那天,我在建国门上了地铁。这是我来中国后第一次坐地铁,以前从来没有坐过中国的地铁。车上人很多,下了地铁,上到地面时,我才发现那不是我要去的地方,因为没有找到熟悉的375路汽车站。正在我左顾右盼的时候,身后有两个小伙子主动跟我打招呼,我没有理他们。过了一会儿,他们看我还站在那里,就问我要去哪儿。我向他们打听去375路车站怎么走。他们说,375路车站在西直门,而这儿是复兴门,离西直门还远着呢。当他们知道我要回学校时,就说:“上车吧,我们正好要去颐和园方向,可以带你一段。我犹豫了一下才上了他们的车.一路上我没有说话,因为我不想多跟不认识的人打交道。到了学校门口我下了车,掏出钱来要给他们的时候,两个小伙子笑着说:“我们又不是出租车,只是顺路送送你,怎么能要钱呢?听了他们的话,我心里一热,忙向他们表示感谢,问他们叫什么名字,住在哪儿,可是他们已经把车发动起来,对我招招手说:“没准儿以后我们还会见面呢,回头再说吧。说着就把车开走了。我愣在那里不知道说什么好。至今我也没有再见过这两个热情友好的小伙子。

我还要在北京学习和生活很久,和中国人打交道的日子还长着呢,可能还会遇到更多有意思的事,咱们也回头再说吧。

(根据《北京晚报》高子整理的文章改写)

Arti

Nanti Hal Ini Ditangguhkan Dulu Sampai Kemudian

Sewaktu baru saja sampai ke Beijing, mendengar sebuah dialog jenaka, berkata kata kata yang sering keluar dari mulut orang Beijing adalah “sudah makan belum”. Belakangan saya menemukan, sebenarnya, secara singkat yang paling suka dikatakan orang Beijing adalah “Nanti (hal, urusan, dsb) ditangguhkan dulu sampai kemudian”.  Saya di Hongkong naik pesawat penerbangan sipil Tiongkok, seseorang duduk sebelah saya dengan Bahasa Inggris yang sempurna bertanya kepada saya “Apakah pergi ke Beijing bekerjakah?” “Tidak, pergi belajar ke luar negeri!” saya menjawab. Dia adalah seorang Tionghua.Kami seperti inilah mengobrol  dengan senang hati sepanjang perjalanan.Menjelang turun dari pesawat, dia masih memberi saya sebuah kartu nama, mengundang saya saat luang pergi bermain ke rumahnya.

Akhir pekan ke 2 setelah tiba Beijing, saya menelpon tuan ini yang saya kenal di pesawat. Dia di telepon dengan antusias berkata “Ada waktu datang kerumah bermain lah”.Saya segera timbul kegembiraan, berkata: “amatlah baik, saya kapan pergi?”Dia diam sebentar berkata: “sebagian pekerjaan ini terlalu sibuk, nanti urusan ditangguhkan dulu sampai kemudianlah “. Namun, nyaris setiap kali panggilan telepon, dia seluruhnya berkata menyambut saya pergi ke rumahnya, disamping itu besertalah sebuah kalimat “nanti hal ini ditangguhkan dulu sampai kemudianlah”.

Saya mulai berpikir, tidaklah berkata ada luang lalu mempersilahkan saya pergikah,  bagaimana dapat seperti itu tidak sungguh sungguh? Pada “ nanti urusan ditangguhkan dulu sampai kemudianlah” yang ketiga belakangan, saya akhirnya pergi ke rumahnya. Dia dan nyonya rumah semua amat ramah tamah, membeli sayur membuat masakan, menyiapkan  arak dan masakan semeja penuh membuat saya makan sampai penuh. Akhirnya dia masih memberi saya banyak sekali buku.Saya melihat pada garis besarnya, harga 500 kuai lebihlah, lalu berkata: “kamu memberi saya buku yang begini mahal, saya harus membayar uang.Dia berkata dengan hambar: “Buku buku ini semua adalah kamu yang membutuhkannya,  mengenai uang,  nanti hal ini ditangguhkan dulu sampai kemudianlah. Belakangan saya berulang ulang berbicara tentang masalah memberi dia uang buku, dia berkata: “Nanti hal ini ditangguhkan dulu sampai kemudianlah.”

Dalam penghidupan di Beijing, saya sering mendengar “Nanti hal ini ditangguhkan dulu sampai kemudianlah”sepatah kata ini.Dia membuat saya merasakan bukan saja adalah menolak yang sopan santun, terlebih lagi adalah menunggu dengan hangat.

Hari itu, saya di kereta bawah tanah di Jiànguómén. Ini adalah saya datang ke Tiongkok pertama kali naik kereta bawah tanah, sebelumnya dari dulu tidak pernah naik kereta bawah tanah Tiongkok. Dikereta banyak orang, turun kereta bawah tanah, begitu sampai permukaan bumi, saya baru menemukan itu bukanlah tempat yang saya ingin pergi, karena tidak menemukan stasiun bis rute 375 yang dikenal dengan baik.Sewaktu saya sedang menengok nengok ke kiri kanan, dibelakang ada dua orang pemuda berinisiatif menyapa (kepada) saya, saya tidak mempedulikan mereka.Sebentar kemudian, mereka melihat saya belum ke perhentian mana, lalu bertanya hendak pergi kemana. Saya kepada mereka mencari tahu tentang bagaimana pergi ke stasiun rute 375. Mereka berkata, stasiun rute 375 di Xīzhímén, dan disini adalah Fùxīngmén, jaraknya dengan Xīzhímén masih jauh lah.Pada waktu mereka mengetahui saya hendak ke sekolah, lalu berkata “Naik kendaraan ya”.Kami kebetulan hendak pergi arah Yíhéyuán, dapat membawamu serta. Saya ragu ragu sebentar baru naik kendaraan mereka. Sepanjang jalan saya tidak berkata apapun, karena saya tidak ingin banyak bercakap dengan orang yang tidak dikenal. Sampai gerbang sekolah saya turun dari kendaraan, sewaktu mengeluarkan uang keluar hendak memberikan ke mereka, 2 orang pemuda tersebut tertawa sambil berkata: “kami lagi bukanlah taksi, hanya mengantarmu sambil lalu, bagaimana ingin dapat uangkah?” Mendengar omongan mereka, saya didalam hati memanas (terharu), segera mengucapkan terimakasih terhadap mereka, bertanya kepada mereka siapa nama,  tinggal dimana, tetapi mereka sudah menjalankan kendaraan, terhadap saya melambai lambaikan tangan berkata : “ siapa tahu mungkin kita masih dapat bertemu lah, nanti hal ini ditangguhkan dulu sampai kemudianlah.”  Berkata sambil mengendaraikan mobil. Saya termangu mangu disana tidak tahu harus berkata apa. Sampai sekarang saya belum bertemu dua pemuda yang ramah dan baik ini.

Saya masih harus belajar juga hidup lama di Beijing, dan hidup berurusan dengan orang Tionghua masih cukup panjang, mungkin masih dapat bertemu hal yang lebih menarik lagi, kalian juga nanti hal ini ditangguhkan dulu sampai kemudianlah.  

(Berdasar saduran artikel Gāo Zi《Harian Sore Beijing》)

Pembahasan

回头再说

Nanti (hal, urusan, dsb) ditangguhkan dulu sampai kemudian

我刚到北京时,听过一个相声,说北京人的口头语是“吃了吗”。

Sewaktu baru saja sampai ke Beijing, mendengar sebuah dialog jenaka, berkata kata kata yang sering keluar dari mulut orang Beijing adalah “sudah makan belum”

后来我发现,其实,北京人最爱说的一句话是“回头再说”。

Belakangan saya menemukan, sebenarnya, secara singkat yang paling suka dikatakan orang Beijing adalah “Nanti (hal, urusan, dsb) ditangguhkan dulu sampai kemudian”.

我在香港坐上中国民航的飞机,邻座的一个人用地道的英语问我:“是去北京工作吗?” “不, 去留学!” 我回答.

Saya di Hongkong naik pesawat penerbangan sipil Tiongkok, seseorang duduk sebelah saya dengan Bahasa Inggris yang sempurna bertanya kepada saya “Apakah pergi ke Beijing bekerjakah?” “Tidak, pergi belajar ke luar negeri!” saya menjawab

他是个中国人。

Dia adalah seorang Tionghua

我们就这样愉快地聊了一路。

Kami seperti inilah mengobrol  dengan senang hati sepanjang perjalanan.

临下飞机,他还给了我一张名片,邀请我有空儿到他家去玩。

Menjelang turun dari pesawat, dia masih memberi saya sebuah kartu nama, mengundang saya saat luang pergi bermain ke rumahnya.

到北京后的第二个周末,我给飞机上认识的这位先生打电话。

Akhir pekan ke 2 setelah tiba Beijing, saya menelpon tuan ini yang saya kenal di pesawat.

他在电话里热情地说:“有时间来家里玩吧。

Dia di telepon dengan antusias berkata “Ada waktu datang kerumah bermain lah”

我马上高兴起来,说:“太好了,我什么时候去?”

Saya segera timbul kegembiraan, berkata: “amatlah baik, saya kapan pergi?”

他停了一会儿说:“这一段工作太忙,回头再说吧。

Dia diam sebentar berkata: “sebagian pekerjaan ini terlalu sibuk, nanti urusan ditangguhkan dulu sampai kemudianlah “ 

”可是,几乎每次打电话,他都说欢迎我去他家,同时又带上一句“回头再说”。

 Namun, nyaris setiap kali panggilan telepon, dia seluruhnya berkata menyambut saya pergi ke rumahnya, disamping itu besertalah sebuah kalimat “nanti hal ini ditangguhkan dulu sampai kemudianlah”

我开始想,不是说有空儿就让我去吗,怎么会这样不实在?

Saya mulai berpikir, tidaklah berkata ada luang lalu mempersilahkan saya pergikah,  bagaimana dapat seperti itu tidak sungguh sungguh?

在三次“回头再说”之后,我终于去了他家。

Pada “ nanti urusan ditangguhkan dulu sampai kemudianlah” yang ketiga belakangan, saya akhirnya pergi ke rumahnya

他和太太都十分热情,买菜做饭,准备了满满一桌的酒菜让我吃了个够。

Dia dan nyonya rumah semua amat ramah tamah, membeli sayur membuat masakan, menyiapkan  arak dan masakan semeja penuh membuat saya makan sampai penuh.

临了他还送我好多书。

Akhirnya dia masih memberi saya banyak sekali buku

我粗粗一看,价钱要五百多块钱呢,就说:“你给我这么贵的书,我一定要付钱。

Saya melihat pada garis besarnya, harga 500 kuai lebihlah, lalu berkata: “kamu memberi saya buku yang begini mahal, saya harus membayar uang.

他平淡地说:“这些书都是你用得着的,至于钱,回头再说吧。

Dia berkata dengan hambar: “Buku buku ini semua adalah kamu yang membutuhkannya,  mengenai uang,  nanti hal ini ditangguhkan dulu sampai kemudianlah.

之后我多次提起给他书钱的事,他都说:“回头再说吧。”

Belakangan saya berulang ulang berbicara tentang masalah memberi dia uang buku, dia berkata: “Nanti hal ini ditangguhkan dulu sampai kemudianlah.”

在北京的日子里,我经常听到“回头再说”这句话。

Dalam penghidupan di Beijing, saya sering mendengar “Nanti hal ini ditangguhkan dulu sampai kemudianlah”sepatah kata ini

它让我感到的不只是客气的推辞,更多的是温暖的等待。

Dia membuat saya merasakan bukan saja adalah menolak yang sopan santun, terlebih lagi adalah menunggu dengan hangat.

那天,我在建国门上了地铁。

Hari itu, saya di kereta bawah tanah di Jiànguómén

这是我来中国后第一次坐地铁,以前从来没有坐过中国的地铁。

Ini adalah saya datang ke Tiongkok pertama kali naik kereta bawah tanah, sebelumnya dari dulu tidak pernah naik kereta bawah tanah Tiongkok

车上人很多,下了地铁,上到地面时,我才发现那不是我要去的地方,因为没有找到熟悉的375路汽车站。

Dikereta banyak orang, turun kereta bawah tanah, begitu sampai permukaan bumi, saya baru menemukan itu bukanlah tempat yang saya ingin pergi, karena tidak menemukan stasiun bis rute 375 yang dikenal dengan baik.

正在我左顾右盼的时候,身后有两个小伙子主动跟我打招呼,我没有理他们。

Sewaktu saya sedang menengok nengok ke kiri kanan, dibelakang ada dua orang pemuda berinisiatif menyapa (kepada) saya, saya tidak mempedulikan mereka.

过了一会儿,他们看我还站在那里,就问我要去哪儿。

Sebentar kemudian, mereka melihat saya belum ke perhentian mana, lalu bertanya hendak pergi kemana.

我向他们打听去375路车站怎么走。

Saya kepada mereka mencari tahu tentang bagaimana pergi ke stasiun rute 375.

他们说,375路车站在西直门,而这儿是复兴门,离西直门还远着呢。

Mereka berkata, stasiun rute 375 di Xīzhímén, dan disini adalah Fùxīngmén, jaraknya dengan Xīzhímén masih jauh lah.

当他们知道我要回学校时,就说:“上车吧,

Pada waktu mereka mengetahui saya hendak ke sekolah, lalu berkata “Naik mobil ya” 

我们正好要去颐和园方向,可以带你一段。

Kami kebetulan hendak pergi arah Yíhéyuán, dapat membawamu serta

我犹豫了一下才上了他们的车.

Saya ragu ragu sebentar baru naik kendaraan mereka

一路上我没有说话,因为我不想多跟不认识的人打交道。

Sepanjang jalan saya tidak berkata apapun, karena saya tidak ingin banyak bercakap dengan orang yang tidak dikenal

到了学校门口我下了车,掏出钱来要给他们的时候,两个小伙子笑着说:“我们又不是出租车,只是顺路送送你,怎么能要钱呢?

Sampai gerbang sekolah saya turun dari kendaraan, sewaktu mengeluarkan uang keluar hendak memberikan ke mereka, 2 orang pemuda tersebut tertawa sambil berkata: “kami lagi bukanlah taksi, hanya mengantarmu sambil lalu, bagaimana ingin dapat uangkah?”

听了他们的话,我心里一热,忙向他们表示感谢,问他们叫什么名字,住在哪儿,可是他们已经把车发动起来,对我招招手说:“没准儿以后我们还会见面呢,回头再说吧。

Mendengar omongan mereka, saya didalam hati memanas (terharu), segera mengucapkan terimakasih terhadap mereka, bertanya kepada mereka siapa nama,  tinggal dimana, tetapi mereka sudah menjalankan kendaraan, terhadap saya melambai lambaikan tangan berkata : “ siapa tahu mungkin kita masih dapat bertemu lah, nanti hal ini ditangguhkan dulu sampai kemudianlah.”

说着就把车开走了。

Berkata sambil mengendaraikan mobil

我愣在那里不知道说什么好。

Saya termangu mangu disana tidak tahu harus berkata apa

至今我也没有再见过这两个热情友好的小伙子。

Sampai sekarang saya belum bertemu dua pemuda yang ramah dan baik ini.

我还要在北京学习和生活很久,和中国人打交道的日子还长着呢,可能还会遇到更多有意思的事,咱们也回头再说吧。

Saya masih harus belajar juga hidup lama di Beijing, dan hidup berurusan dengan orang Tionghua masih cukup panjang, mungkin masih dapat bertemu hal yang lebih menarik lagi, kalian juga nanti hal ini ditangguhkan dulu sampai kemudianlah.  

 (根据《北京晚报》高子整理的文章改写)

(Berdasar saduran artikel Gāo Zi《Harian Sore Beijing》)

Kosakata

回头Huítóumenoleh, berpaling ke belakang, sadar, bertobat. (cak) sebentar lagi, nanti

再说zàishuō (hal, urusan, dsb) ditangguhkan dulu sampai kemudian, (sb) tambahan pula, lagi pula, disamping itu

相声Xiàngsheng <dr> dialog jenaka, dialog lawakan (semacam pertunjukan dengan dagelan)

口头语Kǒutóuyǔ kata kata yang  selalu terucapkan atau sering keluar dari mulut.

后来Hòulái belakangan, kemudian

其实Qíshí <adv> padahal, sebenarnya, sebetulnya

一句话Yījù huà singkatnya, singkat kata, secara singkat

民航mínháng penerbangan sipil

邻座Línzuò tempat duduk (kursi) disisi, kursi sebelah

地道Dìdào dari tempat yang terkenal karena hasil bumi yang bersangkutan, asli, murni, tulen, dikerjakan dengan baik, sempurna

回答Huídá menjawab

名片míngpiàn kartu nama

邀请yāoqǐng mengundang

热情Rèqíng kegairahan, antusiasme, kehangatan, hangat, ramah tamah, antusias

几乎jīhū hampir, nyaris

同时tóngshí di waktu yang sama, bersamaan waktu, bersamaan dengan itu, lagi pula, lain pada itu, disamping itu

实在Shízài benar, sungguh, jujur, sungguh sungguh, memang, benar benar, sebetulnya, sesungguhnya, sebenarnya

之后Zhīhòu kemudian, belakangan

太太Tàitài nyonya, nyonya rumah

酒菜jiǔcài arak dan masakan, masakan untuk teman arak, makanan yang dimakan untuk teman arak

好多Hǎoduō banyak sekali, <dk> berapa banyak

临了Línliǎo akhirnya, alhasil, penghabisannya

粗Cū tebal, lebar (garis tengahnya), besar, kasar, keras, besar dan rendah, parau, lengah, lalai, kasar, vulgar, pada garis besarnya, sedikit

价钱Jiàqián harga

付Fù menyerahkan, membayar

平淡píngdàn hambar, boyak

用得着yòngdézháo diperlukan, dibutuhkan, perlu

至于zhìyú mengenai, adapun, sedangkan, bertindak begitu jauh sehingga, sampaikan

提起tíqǐ menyebut, berbicara tentang, membangkitkan, menyegarkan

多次duōcì banyak kali, berkali- kali, berulang ulang

日子Rìzihari, tanggal, waktu, penghidupan, hidup

推辞tuīcí menolak, menampik (pengangkatan, undangan, pemberian barang hadiah, dsb)

客气kèqì sopan santun, budi bahasa yang baik, bertingkah laku halus, rendah hati

温暖wēnnuǎn hangat, kehangatan

等待děngdài menunggu, menanti

地面Dìmiàn permukaan bumi, tanah, <ars> lantai, dasar, <cak> daerah, wilayah

熟悉Shúxī tahu atau kenal betul akan sesuatu, mengetahui atau mengenal baik sekali

路Lù jalan, perjalanan, jarak, cara, upaya, logika, daerah, kawasan, distrik, rute, lin, jenis, mutu, kelas, (Lù)Suatu nama keluarga

左顾右盼zuǒgùyòupàn  menengok nengok ke kiri kanan

主动zhǔdòng inisiatif, atas kemauan sendiri, <mk> penggerak

打招呼dǎzhāohū menyapa, menegur, memberi tahu, memberitahukan, memperingatkan, mengingatkan

理lǐ barik barik, kurai, tekstur, alasan, akal sehat, kebenaran, ilmu alam (sains), terutama fisika, mengurus, menangani, mengelola, mengatur, merapikan, mengemasi, [banyak dipakai dalam kalimat pengingkaran] mengacuhkan, mempedulikan, menggubris

车站Chēzhàn stasiun, tempat pemberhentian kereta, dsb, setopan

打听dǎtīng bertanya tentang sesuatu, mencari tahu

方向fāngxiàng arah, penjuru, orientasi

犹豫Yóuyù ragu ragu, kurang tegas

打交道Dǎjiāodào berhubungan, berurusan dengan

顺路Shùnlù sambil lalu, jalan langsung

掏tāo menarik keluar, mengeluarkan, merogoh, menggali (lubang dsb), mengeruk, membuat rongga

发动Fādòng menggerakkan, menjalankan, melancarkan, mencetuskan, mengerahkan, memprakarsai, membangkitkan

招手Zhāoshǒu melambaikan tangan, memberi/ membuat isyarat dengan tangan

没准儿Méizhǔnr  <cak> siapa tahu, mungkin, belum pasti, belum tentu

愣Lèng melongo, bengong, termangu mangu, <cak> gegabah, sembrono, gila gilaan

至今Zhìjīn sampai sekarang, hingga kini

着呢Zhene (menyatakan tarafnya yang cukup)

根据Gēnjù diatas dasar, menurut, berdasarkan, landasan, alasan, basis, dasar

晚报wǎnbào harian sore

整理zhěnglǐ membereskan, membenahi, menata

文章wénzhāng artikel, risalah, karya sastra, karangan, maksud tersembunyi, arti yang dinyatakan secara tidak langsung

改写gǎixiě mengadaptasi, menyadur

  

 

Untuk Indeks semua bacaan mandarin di kanal ini, silahkan klik disini

Demikian dari saya, semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun