Mohon tunggu...
Irwan121
Irwan121 Mohon Tunggu... Human Resources - Menulis Budaya, Politik dan Filsafat

Penggagas Intelijen Maritim, Koordinator Gerakan Nasional Sadar Maritim, Penulis, Pengagum BUYA HAMKA, Rakyat Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menalar Masa Depan Badan Intelijen Negara: Fungsi, Struktur, dan Kepemimpinan

27 Oktober 2019   22:55 Diperbarui: 27 Oktober 2019   22:57 1410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Persoalan tidak maksimalnya kerja-kerja intelijen sangat dimungkinkan akibat tidak performnya personil yang ada didalamnya, atau juga dikarenakan adanya inefisiensi kinerja beberapa pihak.

Tugas intelijen yang berkutat dalam tiga fungsi besar yaitu mengumpulkan informasi, melakukan analisa terhadap informasi yang diperoleh dan memberikan rekomendasi dari hasil analisa tersebut, sesungguhnya hanya dapat dimaksimalikasi oleh performa para agen intelijen yang dimiliki.

Untuk itu, penting kiranya agar BIN mulai membenahi konfigurasi sdm yang dimiliki. Beberapa orang yang diketahui pernah ikut dalam proses dukung mendukung capres atau partai politik sebaiknya tidak diikutsertakan dalam tugas-tugas keagenan intelijen.

Hal tersebut untuk mencegah adanya persoalan personal yang terbawa ketika yang bersangkutan sedang menjalankan tugas-tugas keagenan.

Tidak terbayangkan jika seorang yang pernah menjadi timses seorang capres lalu menjadi agen intelijen, lalu akan menghajar lawan-lawan politiknya ketika kontestasi politik dengan menggunakan instrumen intelijen yang dimiliki sebagai agen. Untuk itulah sebenarnya mengapa struktur dan sdm yang rapih dan terukur menjadi hal penting yang harus segera diperbaiki.

3. Kepemimpinan
Hal terakhir yang menjadi kunci dari efektifitas kinerja intelijen adalah persoalan kepemimpinan. Benarlah adanya bahwa seorang jabatan kepala badan intelijen adalah sebuah jabatan politik, jika presiden berkenan dan DPR sepakat, maka siapa saja dapat memimpin BIN.

Tetapi ada baiknya kita juga mengikutsertakan beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan tekhnis kenapa seseorang dapat diangkat menjadi Kepala BIN. Pertama, ia haruslah orang yang memiliki pengetahuan intelijen yang mumpuni. Kedua, ia juga haruslah pernah melakukan aktivitas intelijen yang jam terbangnya dipandang cukup. Ketiga, ia harus pula pernah menduduki jabatan didalam struktur lembaga intelijen. Hal-hal tersebut dapatlah menjadi portofolio yang terukur sebelum seseorang ditunjuk dan diangkat sebagai Kepala BIN.

Ketiga varian diatas kiranya dapat menjadi perenungan kita tentang bagaimana melahirkan masa depan BIN yang lebih cemerlang dan maksimal. Dalam waktu dekat, Presiden Jokowi akan mengumumkan siapa pejabat Kepala BIN definitif yang berada dalam Kabinet Indonesia Maju. Ditangan Kepala BIN yang layaklah, keamanan dan sabilitas nasional dapat dikendalikan karena fungsi cegah tangkal dapat dilakukan dengan maksimal. Semoga.

Oleh : Irwan. S
Penulis adalah rakyat Indonesia dan Sekjen Rumah Indonesia Merdeka (RIM)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun