Mohon tunggu...
Raditha Maryam
Raditha Maryam Mohon Tunggu... Mahasiswa

Undergraduate Student at University of Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Pasangan Wajib Tahu, Ini 10 Pos Keuangan Rumah Tangga untuk Dialokasikan!

14 April 2023   21:39 Diperbarui: 14 April 2023   21:47 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Dalam kehidupan rumah tangga, pengaturan keuangan merupakan suatu hal yang penting untuk memenuhi kebutuhan, kewajiban, ataupun gaya hidup. Dalam rangka pemenuhan hal-hal tersebut, Anda dan pasangan perlu membuat daftar pos keuangan yang perlu dialokasikan. Hal ini nantinya akan membantu Anda mengelola keuangan dengan baik dan meminimalisir pengeluaran yang lebih besar dari pendapatan. Untuk membantu Anda membuat daftar pos keuangan, berikut kami berikan rincian 10 pos keuangan rumah tangga yang bisa Anda penuhi!

Pentingnya Pengaturan Keuangan yang Baik dalam Rumah Tangga

Sebelum membahas lebih dalam mengenai daftar pos keuangan, ada baiknya Anda memahami terlebih dahulu pengelolaan keuangan yang baik dalam rumah tangga. Urusan keuangan merupakan suatu hal yang tidak bisa Anda kesampingkan saat menjalani kehidupan pernikahan. Pasalnya, ada banyak perubahan dalam urusan keuangan rumah tangga yang harus disesuaikan. Selain itu, ada banyak pula keputusan keuangan yang perlu didiskusikan bersama pasangan Anda. 

Banyak faktor yang mempengaruhi keuangan rumah tangga. Mulai dari kebutuhan wajib yang harus dipenuhi hingga keinginan atau konsumsi yang bersifat tambahan atau hiburan. Mengatur keuangan rumah tangga tentu bukan tanggung jawab satu orang saja. Baik suami maupun istri, keduanya sama-sama mempunyai peran yang vital dalam mengatur keuangan rumah tangga.

Dalam pengaturan tersebut, Anda juga perlu memperhatikan bagaimana membagi dan mengelola penghasilan masing-masing untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Contohnya apabila hanya salah satu yang bekerja, apakah pihak lainnya hanya "terima beres" atau memberikan gajinya ke pihak lain yang bertugas mengelola keuangan. Lalu, jika keduanya bekerja, apakah penghasilan akan digabungkan atau setiap pihak melakukan pengelolaan keuangan masing-masing dengan tetap mengadakan pembagian tugas dalam memenuhi kebutuhan keluarga. Ini menjadi hal yang wajib Anda pertimbangkan karena akan sangat berpengaruh pada perhitungan PPh 21 masing-masing.

Mengatur keuangan rumah tangga bukanlah perkara yang mudah. Apabila Anda dan pasangan tidak pandai dalam hal ini, maka bisa menjadi sebuah masalah tersendiri. Jika masalah tersebut dibiarkan berlarut-larut, dapat menimbulkan pertengkaran dengan pasangan Anda atau bahkan berujung perceraian. Oleh karena itu, agar tidak membahayakan keharmonisan keluarga Anda, pastikan pengelolaan keuangan rumah tangga Anda sudah tepat dan berjalan lancar sesuai dengan peranan masing-masing.

10 Pos Alokasi Keuangan Rumah Tangga

Pada dasarnya, ada banyak cara mengalokasikan keuangan dalam rumah tangga. Hal ini dapat Anda sesuaikan dengan penghasilan dan juga tujuan keuangan keluarga Anda. Namun, ada beberapa pos keuangan yang harus diprioritaskan agar keuangan rumah tangga Anda berjalan lancar. Berikut adalah daftarnya.

1. Pos Biaya Hidup atau Kebutuhan

Pos keuangan rumah tangga yang menjadi prioritas utama adalah kebutuhan atau biaya hidup. Pos ini berisi kebutuhan konsumsi sehari-hari. Dalam pos ini, Anda perlu mengatur pengeluaran konsumsi dengan cermat. Untuk menghemat pengeluaran, sebaiknya kurangi untuk makan makanan di luar. Selain karena gizinya belum terjamin, hal tersebut juga akan membuat Anda jauh lebih boros daripada masak sendiri.

Untuk memudahkan dalam membuat pos biaya hidup ini, Anda wajib menyusun anggaran. Anggaran rumah tangga sangat penting bagi kelangsungan hidup rumah tangga. Dengan adanya anggaran harian, mingguan, dan bulanan, Anda dapat memprioritaskan kebutuhan yang diperlukan dan membatasi pengeluaran.

2. Pos Sosial atau Donasi

Pos sosial atau donasi pada dasarnya merupakan salah satu pos keuangan yang sering terlupakan. Padahal, pos ini memiliki banyak dampak positif bagi seseorang. Oleh karena itu, mulailah untuk memisahkan gaji bulanan dengan besaran minimal 2,5% hingga 10% untuk amal dan kegiatan sosial lainnya.

Selain amal dan kegiatan sosial, pos keuangan ini dapat digunakan untuk membantu orang di sekeliling Anda. Misalnya, ada kerabat yang sakit atau harus membeli kado pernikahan teman. Meskipun pos ini tidak selalu dibutuhkan setiap bulan, Anda harus tetap menyediakannya. Sebab, pengeluaran untuk acara-acara tak terduga ini bisa saja merusak rencana keuangan Anda.

3. Pos Dana Darurat

Mengalokasikan dana cadangan untuk kebutuhan darurat merupakan hal wajib yang harus dilakukan dalam perencanaan keuangan rumah tangga.Dana tersebut akan sangat berguna ketika ada hal-hal yang tidak terduga terjadi, seperti kendaraan, ponsel, atau keran air di rumah yang tiba-tiba rusak dan butuh biaya untuk memperbaikinya.

Pastikan Anda memiliki jumlah dana darurat yang ideal. Contohnya, jumlah dana ideal untuk keluarga muda tanpa anak adalah sebesar 9x pengeluaran rutin bulanan. Apabila pengeluaran rutin bulanan Anda Rp5 juta, maka jumlah dana darurat yang perlu disimpan adalah minimal Rp45 juta.

4. Pos Asuransi

Pos keuangan rumah tangga selanjutnya adalah asuransi. Dalam keluarga, perlindungan kesehatan tidak hanya terbatas pada penyediaan makanan yang sehat serta perlindungan dari kuman dan penyakit, tetapi juga menjamin kesiapan finansial saat anggota keluarga jatuh sakit. Kesiapan finansial ini dapat melalui kepemilikan asuransi kesehatan yang melindungi setiap anggota keluarga. 

Selain asuransi kesehatan, bagi Anda pencari nafkah perlu mempertimbangkan tambahan berupa asuransi jiwa. Memiliki asuransi jiwa tentu dapat melindungi keluarga Anda. Misalnya jika pemberi nafkah meninggal, rencana masa depan anak akan tetap optimal berkat perlindungan ini. Untuk itu, sediakan pula asuransi jiwa dan periksa besaran uang pertanggungannya. Pastikan jumlahnya mencukupi kebutuhan keluarga.

5. Pos Kewajiban atau Utang

Jika Anda masih memiliki kebiasaan konsumtif, maka pos ini akan sangat dibutuhkan. Sebab, kebiasaan ini sering kali mengharuskan Anda untuk berutang dalam rangka memenuhinya. Oleh karena itu, Anda harus menyusun strategi untuk menyelesaikan utang-utang konsumtif tersebut. Memang bukan hal yang mudah, akan tetapi selalu ada cara yang bisa dilakukan.

Selain itu, Anda mungkin juga menggunakan kartu kredit atau sedang mengambil KPR/KTA serta pinjaman lainnya, seperti cicilan motor dan cicilan mobil. Pastikan Anda tidak melewatkan kewajiban untuk membayar cicilan-cicilan tersebut agar tidak dikenai denda. Selain itu, agar tidak memberatkan pengeluaran, sebaiknya jumlah cicilan tidak lebih dari 30% dari penghasilan.  

6. Pos Tempat Tinggal

Memiliki rumah sendiri sejatinya merupakan kebutuhan semua orang. Namun, harga rumah yang cukup mahal dan terus naik setiap tahun membuat kegiatan pembelian atas rumah tersebut menjadi hal yang tidak mudah. Meskipun demikian, memiliki impian untuk memiliki rumah sendiri tetap menjadi hal yang penting.

Untuk mewujudkan impian tersebut, pastikan Anda memisahkan uang gaji untuk pos tempat tinggal. Pisahkan juga dana untuk membayar segala kewajiban tempat tinggal. Jangan sampai Anda menghambur-hamburkan uang dan melewatkan kewajiban seperti membayar listrik dan air.

7. Pos Pendidikan Anak

Pos keuangan rumah tangga selanjutnya adalah pendidikan anak. Meskipun Anda masih tergolong kategori pasangan muda, memiliki anak bisa saja menjadi pemikiran visioner dalam keluarga Anda. Oleh karena itu, pos ini perlu Anda perhatikan sejak awal. Sebab, memiliki anak tidak hanya terbatas pada pemenuhan berbagai kebutuhan hidupnya di masa sekarang, tetapi juga kehidupan masa depan sang anak.

Kebutuhan masa depan ini menyangkut dana pendidikan anak yang menjadi elemen penting dalam pengelolaan keuangan keluarga. Menyiapkan dana pendidikan dapat Anda lakukan dengan berbagai cara, seperti membuka tabungan pendidikan, asuransi pendidikan, tabungan berjangka, deposito, atau bisa juga lewat investasi. Namun pada umumnya, masyarakat lebih cenderung mengajukan tabungan pendidikan.

8. Pos Tujuan Keuangan Lainnya

Selain pos membeli rumah dan pendidikan anak, hal yang harus Anda perhatikan adalah memisahkan gaji untuk tabungan tujuan keuangan lainnya. Mungkin terdengar sepele, tetapi pos ini sangat penting bagi Anda. Sebab, sebagai keluarga muda, tentu masih banyak tujuan keuangan yang ingin Anda capai, seperti membeli kendaraan pribadi, melakukan perjalanan ibadah, membeli barang, dan lain sebagainya.

Anda perlu untuk menyiapkan pos ini agar lebih terencana dalam mencapai tujuan keuangan tersebut. Tentukan berapa lama lagi Anda akan mencapainya. Sebagai akselerasi, Anda bisa mulai melirik beberapa produk investasi, seperti reksa dana, saham, emas, obligasi, dan lain-lain. Namun ingat, perbanyak ilmu investasi sebelum memutuskan terjun di dalamnya, ya.

9. Pos Hari Tua dan Pensiun

Seiring berjalannya waktu, manusia pasti akan menua dan tidak sekuat saat muda. Inilah alasan mengapa Anda harus memiliki dana pensiun agar kehidupan hari tua nantinya lebih terjamin. Karena digunakan untuk pensiun, maka persiapannya bisa Anda lakukan sejak masih muda dan produktif. Untuk jumlahnya, tidak ada taksiran pasti yang harus diikuti. Sebab, kondisi keuangan dan kebutuhan setiap orang tentu berbeda-beda. 

Sebagai referensi, porsi ideal dana pensiun yang perlu disiapkan umumnya adalah jumlah biaya hidup satu bulan dikali dengan estimasi umur hidup. Misalnya, jika Anda ingin pensiun pada umur 55 tahun dan memprediksi bisa hidup sampai 70 tahun, maka dana pensiun yang perlu disiapkan adalah 15 tahun dikali biaya hidup per bulan. 

10. Pos Rekreasi dan Liburan

Pos keuangan rumah tangga terakhir adalah dana untuk rekreasi atau liburan. Meskipun keuangan harus digunakan sebaik-baiknya secara cermat, Anda tetap perlu mempertimbangkan budget liburan dan rekreasi. Setidaknya, Anda dan pasangan dapat memiliki quality time untuk bersenang-senang berdua maupun bersama keluarga. Dengan demikian, suasana kehidupan keluarga pun tidak monoton dan kesehatan mental tetap terjaga..

Dalam mempersiapkan pos ini, Anda tidak perlu takut akan terganggunya kondisi keuangan. Jika direncanakan dengan baik, maka anggaran pos ini tentunya akan lebih teratur dan tidak mengganggu pos-pos keuangan lainnya. Pisahkan beberapa persen dari pendapatan bulanan untuk biaya rekreasi seperti jalan-jalan, belanja baju, atau hiburan lainnya.

Itulah daftar 10 pos keuangan yang bisa Anda gunakan dalam mengatur keuangan rumah tangga Anda dengan baik. Selain mengetahui strategi alokasi keuangan yang baik, Anda juga perlu memperhatikan aspek perpajakan sebagai kewajiban setiap warga negara. Dalam hal ini, yang perlu digaris bawahi adalah status dan perhitungan pajak suami istri. Anda perlu mendiskusikan status perpajakan suami istri, apakah hak dan kewajiban pajak dilakukan secara terpisah atau tidak. Hal ini pada dasarnya perlu diputuskan sejak awal. Sebab, status perpajakan yang berbeda juga menuntut penghitungan pajak yang berbeda pula.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun