Pastikan Anda memiliki jumlah dana darurat yang ideal. Contohnya, jumlah dana ideal untuk keluarga muda tanpa anak adalah sebesar 9x pengeluaran rutin bulanan. Apabila pengeluaran rutin bulanan Anda Rp5 juta, maka jumlah dana darurat yang perlu disimpan adalah minimal Rp45 juta.
4. Pos Asuransi
Pos keuangan rumah tangga selanjutnya adalah asuransi. Dalam keluarga, perlindungan kesehatan tidak hanya terbatas pada penyediaan makanan yang sehat serta perlindungan dari kuman dan penyakit, tetapi juga menjamin kesiapan finansial saat anggota keluarga jatuh sakit. Kesiapan finansial ini dapat melalui kepemilikan asuransi kesehatan yang melindungi setiap anggota keluarga.Â
Selain asuransi kesehatan, bagi Anda pencari nafkah perlu mempertimbangkan tambahan berupa asuransi jiwa. Memiliki asuransi jiwa tentu dapat melindungi keluarga Anda. Misalnya jika pemberi nafkah meninggal, rencana masa depan anak akan tetap optimal berkat perlindungan ini. Untuk itu, sediakan pula asuransi jiwa dan periksa besaran uang pertanggungannya. Pastikan jumlahnya mencukupi kebutuhan keluarga.
5. Pos Kewajiban atau Utang
Jika Anda masih memiliki kebiasaan konsumtif, maka pos ini akan sangat dibutuhkan. Sebab, kebiasaan ini sering kali mengharuskan Anda untuk berutang dalam rangka memenuhinya. Oleh karena itu, Anda harus menyusun strategi untuk menyelesaikan utang-utang konsumtif tersebut. Memang bukan hal yang mudah, akan tetapi selalu ada cara yang bisa dilakukan.
Selain itu, Anda mungkin juga menggunakan kartu kredit atau sedang mengambil KPR/KTA serta pinjaman lainnya, seperti cicilan motor dan cicilan mobil. Pastikan Anda tidak melewatkan kewajiban untuk membayar cicilan-cicilan tersebut agar tidak dikenai denda. Selain itu, agar tidak memberatkan pengeluaran, sebaiknya jumlah cicilan tidak lebih dari 30% dari penghasilan. Â
6. Pos Tempat Tinggal
Memiliki rumah sendiri sejatinya merupakan kebutuhan semua orang. Namun, harga rumah yang cukup mahal dan terus naik setiap tahun membuat kegiatan pembelian atas rumah tersebut menjadi hal yang tidak mudah. Meskipun demikian, memiliki impian untuk memiliki rumah sendiri tetap menjadi hal yang penting.
Untuk mewujudkan impian tersebut, pastikan Anda memisahkan uang gaji untuk pos tempat tinggal. Pisahkan juga dana untuk membayar segala kewajiban tempat tinggal. Jangan sampai Anda menghambur-hamburkan uang dan melewatkan kewajiban seperti membayar listrik dan air.
7. Pos Pendidikan Anak
Pos keuangan rumah tangga selanjutnya adalah pendidikan anak. Meskipun Anda masih tergolong kategori pasangan muda, memiliki anak bisa saja menjadi pemikiran visioner dalam keluarga Anda. Oleh karena itu, pos ini perlu Anda perhatikan sejak awal. Sebab, memiliki anak tidak hanya terbatas pada pemenuhan berbagai kebutuhan hidupnya di masa sekarang, tetapi juga kehidupan masa depan sang anak.
Kebutuhan masa depan ini menyangkut dana pendidikan anak yang menjadi elemen penting dalam pengelolaan keuangan keluarga. Menyiapkan dana pendidikan dapat Anda lakukan dengan berbagai cara, seperti membuka tabungan pendidikan, asuransi pendidikan, tabungan berjangka, deposito, atau bisa juga lewat investasi. Namun pada umumnya, masyarakat lebih cenderung mengajukan tabungan pendidikan.
8. Pos Tujuan Keuangan Lainnya
Selain pos membeli rumah dan pendidikan anak, hal yang harus Anda perhatikan adalah memisahkan gaji untuk tabungan tujuan keuangan lainnya. Mungkin terdengar sepele, tetapi pos ini sangat penting bagi Anda. Sebab, sebagai keluarga muda, tentu masih banyak tujuan keuangan yang ingin Anda capai, seperti membeli kendaraan pribadi, melakukan perjalanan ibadah, membeli barang, dan lain sebagainya.
Anda perlu untuk menyiapkan pos ini agar lebih terencana dalam mencapai tujuan keuangan tersebut. Tentukan berapa lama lagi Anda akan mencapainya. Sebagai akselerasi, Anda bisa mulai melirik beberapa produk investasi, seperti reksa dana, saham, emas, obligasi, dan lain-lain. Namun ingat, perbanyak ilmu investasi sebelum memutuskan terjun di dalamnya, ya.