Mohon tunggu...
Himawan Pradipta
Himawan Pradipta Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Copywriter

Teknisi bahasa di perusahaan konsultasi teknologi di Jakarta Barat. Suka membaca, nonton film, dan berenang.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Manusia-Manusia

16 Februari 2016   10:01 Diperbarui: 16 Februari 2016   16:24 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

“Yaaah, masih mungkin. Gak janji deh. He he,” lanjutnya berdiri. Mendengarnya bilang begitu, retakan kecil menggeliat di tulang rusuk. Aku tak tau lagi harus membalas apa, jadi kusenyumi saja. Setelah melambai, ia kembali ke tempatnya. Syukurlah tak sedikitpun ia singgung tentang kencan. Bisa kudengar hembus napasku sendiri.

Ia berbalik, “eh, berarti minggu depan kita ga jadi dong?” Sial!

“Duh, maaf ya, Kar. Aku mesti ngintit lagi,” semburat kecewa merambat hingga ke ubun-ubunku, “mungkin besoknya?”

“Besoknya kan aku yang harus ngintit. Lupa kamu?” Aduh!

Jam pelajaran kedua habis, begitupun harapanku berkencan dengan Karis.

 

Bel istirahat berbunyi. Aku segera bergegas ke kelas Jim sebelum orang lain mencuri kesempatanku berduaan dengannya. Itu dia. Duduk sendiri membaca Al-Quran. Syukurlah, tersisa tiga orang saja di sana. Dalam gerakan cepat, bangku sebelahnya segera kuisi, dan semerbak wangi parfum mahal menggantung di udara.

“Jim,” mulaiku setelah saling lempar basa-basi, “kamu kenapa?” kuurungkan dulu pertanyaan awalku.

“Maksudmu?” jawabnya tenang.

“Kamu ndak tidur ya?”

Tak ada jawaban. Mendadak aku jadi tak enak hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun