2. 2. Penderitaan Rasul Paulus dan Timotius (Ay. 11)............................................... ...8
2. 3. Penderitaan hidup di dalam Kristus (Ay. 12)..........................................................9
2. 4. Gambaran kehidupan orang jahat (Ay. 13)..............................................................9
2. 4. Nasehat untuk bartambah teguh dalam iman (Ay. 14-15) .................................10
2. 5. Asal dan Tujuan Alkitab (ay. 15b-17).......................................................................11
BAB III. Kesimpulan.............................................................................................................11
Daftar Pustaka.......................................................................................................................12
                                                         BAB. I. PENDAHULUAN
Kitab 2 Timotius  adalah kitab yang ditulis Rasul Paulus kepada Timotious. Surat II Timotius ini, termasuk ke dalam golongan surat-surat pastoral, karena berisi petunjuk-petunjuk mengenai bagaimana jemaat Tuhan harus digembalakan.[1] Surat ke II Timotius ini diberikan kepada Timotius. Dia adalah seorang pembatu pada awal perjalanan P. I. yang kedua.
Surat-surat Pastoral ditulis Paulus kepada anak-anak rohaninya, yang ia percayai dan utus untuk menggembalakan jemaat Tuhan di tempat masing-masing. Timotius melayani jemaat di Efesus, sedangkan Titus di pulau Kreta. Dalam surat-surat ini, Paulus menasihati, memberikan instruksi kepada mereka dalam menggembalakan, mengajar, dan mendisiplin jemaat masing-masing. Dalam surat yang pertama kepada Timotius, Paulus mengingatkan Timotius bahwa Injil yang berharga itu harus diberitakan, diajarkan, dipertahankan terhadap serangan atau penyelewengan dan menjaga agar Injil itu diteruskan kepada generasi-generasi yang akan datang secara tepat dan utuh.
Paulus menulis surat tersebut karena mengetahui bahwa Timotius pemalu serta menghadapi kesukaran, dan karena menyadari akan kemungkinan penganiayaan berat dari luar gereja dan adanya guru-guru palsu di dalam gereja, Paulus menasihatkan Timotius agar dia memelihara Injil, memberitakan Firman Allah, menanggung kesukaran dan melaksanakan tugas-tugasnya. Surat ini merupakan surat terakhir Paulus. Pada saat menulis surat ini, kaisar Nero sedang berusaha untuk menghentikan perkembangan kekristenan di Roma dengan penganiayaan yang bengis terhadap orang percaya. Surat ini ditulis oleh Paulus sekitar tahun 67 Masehi ketika ia berada di penjara. Ia menyebut dirinya "seorang hukuman karena Dia" (2 Tim. 1:8), dan ini adalah penghukuman yang kedua kalinya di Roma. Paulus disekap dalam ruang bawah tanah dengan keadaan terantai (2 Tim. 1:16), dibelenggu seperti penjahat (2 Tim. 2:9). Ia menderita karena kehidupan yang sepi, membosankan dan dingin dalam penjara (2 Tim. 4:9-13). Onesiforus menemukan penjara Paulus dengan susah payah (2 Tim.1:17) karena penjara tersebut tersembunyi dari umum. Paulus saat itu sedang diperiksa mengenai perkaranya dan ia sedang menunggu perkaranya diajukan ke pengadilan (2 Tim. 4:16-17). Dalam perkaranya itu, Paulus tidak berharap akan dibebaskan. Ia sudah siap untuk dihukum mati karena ia telah berjuang keras untuk pemberitaan Injil (2 Tim. 4:6-8). Sebelum Paulus meninggal, ia mengirim pesan yang kedua kepada Timotius. Ia merasa pelaksanaan hukuman matinya sudah dekat. Meskipun isinya mencerminkan komunikasi yang sangat akrab dan pribadi dengan temannya Timotius yang muda belia itu, namun surat itu merupakan surat wasiatnya yang terakhir kepada gereja.
Â