Mohon tunggu...
Radiman Siringoringo
Radiman Siringoringo Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswa

saya seorang mahasiswa yang keseharian saya adalah menulis, dengan tujuan untuk menuangkan ide saya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengetahui Kristus Korban yang Sempurna Berdasarkan Ibrani 10: 1-18

9 Februari 2023   22:42 Diperbarui: 9 Februari 2023   22:45 1357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 2.1. Pengorbanan Kristus menghapuskan Dosa.(ay. 1-10)

 

            Tentu dosa merupakan masalah manusia terbesar. Tidak menjadi soal agama apa pun yang dianut seseorang, jika agama Kristen itu tidak dapat menyelesaikan masalah dosa, agama Kristen itu tidak ada artinya. Pada dasarnya, manusia adalah seorang berdosa. Sehingga kerap kali, manusia melalukan segala cara untuk membersihakan dosa tersebut. Hal ini lah yang di lakukan oleh bangsa Israel, Mereka melakukan ritual penghapusan dosa, dengan mengorbankan berbagai-berbagai binatang. Akan tetapi, semuanya korban-korban itu tidak dikehendaki oleh Allah. Lalu korban apa yang berkenan dan  sempurna di hadapan Allah? Inilah yang  bahas dipoin selanjutnya

 

 2. 1. 1. Korban di dalam hukum taurat (1-4)

 

          Pada bagian ini disebutkan “di dalam hukum Taurat hanya terdapat banyangan saja keselamatan itu bukan hakekat keselamatan itu”. Untuk menjelaskan apa yang dimaksudkan itu penulis mengunakan dua kata. Pertama, disebut sebagai bayangan yang kabur. Kata bayangan dalam bahasa aslinya ialah “∑κιαν” yang artinya adalah “pantulan dalam kabut yang tidak jelas”,  sedangkan kata hakekat dalam bahasa aslinya ialah  “εικόνα” yang artinya perwakilan, bentuk yang lengkap, sebuah gambaran,  jelas dari keselamatan.  Hal ini yang ingin disampaikan  bahwa korban-korban binatang tidak cukup untuk penghapusan dosa manusia. Sehingga, Allah sendiri yang menyediakan korban yang lebih baik itu. Yaitu korban Anak Allah sendiri. Menarik untuk diperhatikan, mengapa penulis kitab Ibrani menyebutkan demikian? Barcley mengatakatan bahwa seluruh korban di Perjanjian Lama hanya merupakan tiruan kabur yang sebenarnya[10]. Selanjutnya, dia mengatakan hakekat dan maksudnya ialah membawa manusia dekat kepada Allah; dan hal itu tidak mungkin dilakukan oleh korban-korban itu. Bagi Wiersbe, hukum Taurat hanya merupakan “ merupakan banyangan dari keselmatan yang akan datang”(1), dan bukan kenyataan yang sesungguhnya. System korban itu hanya merupakan gambaran atau lambang dari apa yang akan dilakukan Tuhan Yesus di  kayu salib, dan system itu bersifat sementara[11].

 

      

 

         2. 1. 2. Korban-korban Perjanjian Lama lebih rendah dibangdingkan Korban Yesus (ayat.2-3)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun