Mohon tunggu...
Raden Edi Sewandono
Raden Edi Sewandono Mohon Tunggu... -

Pengamat kebijakan publik dan praktisi energi

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menanti Presiden yang Kompeten

22 April 2014   19:05 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:20 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Penguatan Ketahanan Energi

Pentingnya penguatan energi juga sangat mendesak untuk dibenahi oleh Presiden mendatang, mengingat pertumbuhan konsumsi energi nasional yang mencapai 7% per tahun, hal ini perlu diimbangi dengan pasokan energi primer yang sesuai dengan kebutuhan, perlunya deregulasi kebijakan energi yang mempermudah penggunaan energi dalam negeri serta pemanfaatan energi baru dan terbarukan serta mengurangi ketergantungan impor minyak, perlu juga mengendalikan penggunaan subsidi energi, sehingga subsidi sebaiknya disubstitusi ke program kesehatan dan program pendidikan.

Pemerintah juga perlu mentransformasi Pertamina dan SKK Migas dalam rangka meningkatkan pendapatan Negara di sektor migas dan meningkatkan kedaulatan Negara dalam mengelola sumber daya energi untuk kemakmuran rakyat.

Pemerintah diharapkan  perlu membentuk komite daya saing nasional guna memberikan solusi  hambatan daya saing terutama dalam menghadapi era perdagangan bebas, komite daya saing nasional wajib mengatasi hambatan struktural untuk pertumbuhan dan merespon perubahan pola daya saing sehingga memberikan solusi yang efektif dan efisien terhadap daya saing produktifitas nasional.

Cukup banyak tantangan dan tugas yang harus diemban presiden mendatang, sehingga diperlukan Presiden yang mempunyai kompetensi serta integritas tinggi demi  tercapainya harapan Indonesia yang lebih baik .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun