Film Serial Gadis Kretek yang di Tayangkan di Netflix
ReviewPendahuluan
"Gadis Kretek" adalah film atau series yang diadaptasi dari novel karya Ratih Kumala dengan judul yang sama. Film ini disutradarai oleh punggawa perfilman Indonesia, yaitu Kamila Andini dan Ifa Isfansyah serta diperankan oleh Dian Sastrowardoyo, Ario Bayu, Arya Saloka, dan Putri Marino dengan setting waktu di dua zaman yang berbeda.
Film Gadis Kretek ini merupakan series yang berada di laman Netflix dan sudah tayang di sejak 2 November 2023. Film ini mengangkat tema yang unik dan menarik tentang tradisi, identitas, dan perjuangan perempuan di tengah dinamika industri rokok kretek di Indonesia. Dirilis pada tahun 2024, "Gadis Kretek" menawarkan perspektif yang berbeda tentang kehidupan dan industri yang sering kali terabaikan dalam narasi mainstream, yang berjumlah 5 episode.
Sinopsis
Berlatar waktu di dua zaman yang berbeda, kisah Gadis Kretek memperkenalkan sosok Lebas yang menemani ayahnya yang dirawat di rumah sakit. Ayah Lebas, bernama Soeraja, dan keluarga besarnya merupakan pemilik dari bisnis besar kretek Djagad Raja sejak zaman pascapenjajahan Belanda. Di tengah kondisi yang terbaring, Soeraja mendadak terbangun dan meneriakkan nama Jeng Yah berulang kali hingga membuat Lebas kebingungan.
Sebagai anak terakhir, Lebas kerap diremehkan oleh saudara-saudara kandungnya. Sehingga, keluarganya tidak mempedulikan cerita Lebas soal teriakan ayahnya itu. Lebas pun berusaha untuk melakukan pencarian sosok Jeng Yah yang misterius. Momen itu membawa adegan beralih menuju masa lalu, saat industri kretek di Kota M dikuasai oleh perusahaan milik juragan bernama Idrus Muria. Rukman memiliki dua orang anak perempuan, yakni Dasiyah dan Rukayah. Sebagai anak perempuan sulung, Dasiyah belum kunjung menemukan jodoh. Namun, justru itulah yang menjadikan Dasiyah salah satu kunci kesuksesan bisnis kretek sang ayah.
Dasiyah lihai dalam menentukan tembakau terbaik. Selain itu, ia juga berambisi untuk menciptakan saus kretek terbaik. Namun, niat itu sirna hanya karena Dasiyah atau Jeng Yah merupakan seorang perempuan. Pada zaman itu, perempuan masih dipandang sebelah mata oleh laki-laki. Meski lintingan rokok Dasiyah menjadi favorit ayahnya, kemampuan meracik saus miliknya belum sepenuhnya dipercaya oleh yang lain.
Suatu hari, ayah Dasiyah membawa masuk seorang pemuda terlantar bernama Soeraja untuk ikut bekerja di perusahaannya. Sosok Soeraja yang tangkas dan cepat belajar pun memikat Dasiyah. Dasiyah memperkenalkan saus kretek racikannya kepada Soeraja yang kemudian diapresiasi oleh laki-laki itu. Sebaliknya, Soeraja juga mendapatkan ilmu melinting dari Dasiyah.Namun, suatu hari, ayah dan ibu Dasiyah memutuskan untuk membawa salah satu anak dari rekan bisnis mereka untuk dijodohkan dengan Dasiyah.
Dasiyah ragu dengan keputusan kedua orang tuanya karena dalam hati dia lebih memilih sosok Soeraja sebagai dambaan hatinya.Kembali ke masa kini, Lebas masih melanjutkan pencarian terhadap sosok Jeng Yah. Ia pun mendapatkan petunjuk dari seorang dokter bernama Arum
Keduanya pun saling bahu-membahu dalam mencari sosok Jeng Yah sebelum ayah Lebas itu mengembuskan napas terakhir.
Kekuatan Film
1. Penggambaran Budaya dan Tradisi
"Gadis Kretek" dengan cermat menggambarkan tradisi pembuatan kretek peran pentingnya dalam budaya Indonesia. Detail-detail dalam proses pembuatan rokok kretek dan sausnya, serta hubungan antara pembuat dan konsumen, diperlihatkan dengan akurat, memberikan wawasan mendalam tentang industri ini.