Mohon tunggu...
Nga Usah Tahu
Nga Usah Tahu Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen Penerus

15 Maret 2012   09:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:01 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"...." Fathul hanya terdiam dan sedikit kecewa

Diapun berusaha untuk menjalankan tugasnya di dua organisasi dengan tidak sekalipun kehilangan tekadnya itu.

Dirumah, Fathul pun bercerita pada kedua orang tuanya

"ya sudah thul" jawab ibunya, dirumah dia biasa dipanggil thul

"tidak usah dipikirkan lah" "masih banyak organisasi kedepan yang akan membutuhkan kamu"

"tapi.. yah"

"Fathul ini tidak akan terhenti di SMA, nanti ada pendidikan di universitas juga, dan cobalah lagi ikut seleksi" jawab ayahnya menenangkan Fathul

"baik.. yah"

Dua bulan berlalu dan diadakan forum pemilihan ketua untuk karya ilmiah remaja

"saya menyuarakan Fathul"

"saya juga"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun