Mohon tunggu...
Rachmattra Arvisa Teuku
Rachmattra Arvisa Teuku Mohon Tunggu... Insinyur - Mahasiswa

Entrepreneur Sejati

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebijakan Integrated Coastal Zone Management (ICZM) di Indonesia: Strategi Pengelolaan Wilayah Pesisir yang Berkelanjutan

2 Desember 2024   16:36 Diperbarui: 2 Desember 2024   16:39 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Implementasi ICZM di Indonesia memiliki tantangan yang kompleks, mulai dari pengelolaan ekosistem pesisir yang beragam, ketidakseimbangan antara pembangunan dan konservasi, masalah koordinasi antar lembaga, hingga masalah sumber daya manusia dan pembiayaan. Untuk itu, dibutuhkan pendekatan yang lebih terintegrasi dan kolaboratif antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Selain itu, upaya untuk meningkatkan kapasitas lokal, serta memperkuat kebijakan yang berpihak pada keberlanjutan, sangat penting untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut.

Penting untuk diingat bahwa pengelolaan pesisir yang baik bukan hanya bertujuan untuk melindungi lingkungan, tetapi juga untuk memastikan keberlanjutan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat pesisir. Dengan kerjasama yang baik dan komitmen yang kuat dari semua pihak, ICZM dapat diterapkan secara efektif di Indonesia, membawa manfaat jangka panjang bagi ekosistem pesisir dan masyarakat yang bergantung padanya.

 

Strategi dan Rekomendasi untuk Penguatan ICZM di Indonesia

Untuk meningkatkan efektivitas implementasi ICZM di Indonesia, beberapa langkah strategis yang dapat dilakukan adalah:

1. Memperkuat Koordinasi dan Kebijakan Lintas Sektor

  • Membentuk task force nasional yang bertanggung jawab untuk menyelaraskan kebijakan antar sektor.
  • Meningkatkan integrasi kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah.

2. Penguatan Kapasitas Lokal

  • Memberikan pelatihan teknis kepada pemerintah daerah untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan dalam menyusun dan mengelola RZWP3K.
  • Meningkatkan alokasi dana untuk program pengelolaan wilayah pesisir.

3. Melibatkan Masyarakat Lokal

  • Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan pengelolaan wilayah pesisir.
  • Mendorong program pemberdayaan masyarakat berbasis ekowisata atau konservasi.

4. Mengintegrasikan Mitigasi Perubahan Iklim

  • Mengembangkan rencana adaptasi perubahan iklim di wilayah pesisir, seperti pembangunan tanggul alami berbasis mangrove.
  • Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang risiko perubahan iklim melalui kampanye edukasi.

5. Pemanfaatan Teknologi dan Data

  • Menggunakan teknologi seperti drone, sensor, dan model digital untuk memantau kondisi ekosistem pesisir secara real-time.
  • Mengembangkan basis data nasional tentang wilayah pesisir yang dapat diakses oleh berbagai pemangku kepentingan.

Pengelolaan wilayah pesisir yang berkelanjutan melalui pendekatan ICZM adalah langkah krusial bagi Indonesia untuk menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan. Meski tantangan dalam implementasi ICZM cukup kompleks, potensi besar dari wilayah pesisir Indonesia memberikan peluang yang menjanjikan. Dengan kerangka kebijakan yang terintegrasi, kolaborasi multisektor, serta pemanfaatan teknologi dan ilmu pengetahuan, Indonesia dapat menjadi model keberhasilan ICZM di tingkat global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun