Mohon tunggu...
Rachmat Fazhry
Rachmat Fazhry Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Prinsip hidup Saya : Hidup Sehat, Pintar, Bijaksana Kunjungi blog saya https://jurnalfaz.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Melarikan Diri Bukan Pilihan Bijak

23 Februari 2018   20:44 Diperbarui: 23 Februari 2018   20:45 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ingatanku menjalar ke belakang. Teringat keluarga angkatku. Mereka pasti lagi sedih mencariku. Merasa kehilanganku. Dan yang paling merana, pasti orangtua angkatku. Dia yang merawatku sedari kecil. Aku membatin, "Pelarianku bukan jalan yang bijak."

Tapi, aku sudah memilih takdirku sendiri. Inilah yang akan kujalani saat ini.

"Nanti dulu ya dek," kata orang yang lebih tinggi kepada gadis kecil itu. "Nanti kita tanya papamu dulu."

Wajah gadis kecil itu berubah muram. Aku dipeluknya lebih erat.

"Si Mona kan baru mati."

Pria yang membukakan pintu kamarku penasaran. "Kucingnya, memang mati kenapa, bu?"

"Jatuh dari apartemen kami. Di lempar," suaranya pelan mengarah ke si pria. Mata wanita itu melirik ke gadis kecil. "Wajahnya saja polos pak, anak tiri saya kalau lagi kambuh, kucingnya sering disiksa. Sudah tiga kucing mati."

Aku terdiam. Pria itu juga terdiam.

Sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun