Lalu persiapan dalam hal spiritual apa yang harus dilakukan? Untuk yang muslim, perbaiki ibadah kita dalam hal shalat 5 waktu, tadarus qur'an, shalat sunnah, perbanyak bersedekah. insyaAllah cara ini akan bermanfaat bagi kita yang masih menunggu jodoh dengan melakukan hal yang bermanfaat.
Menurut penelitian, kekuatan emosional dan spiritual dapat berpengaruh sebanyak 80% untuk kesuksesan seseorang. Bukan menjadi jaminan, kalau wajah kita cantik atau ganteng, kita pintar, kita kaya, otomatis kita akan sukses. Karena orang yang punya akhlak dan karakter baik yang sesungguhnya menjadi faktor terbesar penyumbang untuk menjadi seseorang itu sukses.
Nah, menurut beberapa buku yang saya baca dan beberapa ilmu yang saya dapatkan di kelas yakni dalam menikah mentalitas kedewasaan sangat penting, karena akan banyak ujian di tengah jalan, karena nggak siap menerima perbedaan.
Menurut ilmu yang saya dapatkan baik dari buku maupun ikut kelas pranikah secara online dan offline, mempersiapkan diri untuk menikah dari segi finansial adalah dengan pisahkan alokasi dari hasil tabungan gaji. Utamakan tabungan untuk menikah dari gaji yang dipunya, jangan sampai uang untuk menikah adalah sisa dari gaji, jadi harus dialokasikan.Â
Kemudian cara kedua, membuat komitmen dengan menabung sebanyak 20 ribu tiap minggu juga diperbolehkan. Dana yang terkumpul selama kurang lebih 1 tahun, cukup untuk membeli souvenir dan undangan pernikahan. Jadi, niatkan saja dulu membuka tabungan yang ditujukan untuk menikah.
Karena menikah bukan hanya berbicara tentang satu hari atau dua hari saja, tapi menikah adalah berbicara seumur hidup sampai maut memisahkan bersama pasangan. Untuk itu menikah butuh ilmu. Ilmu apa yang dimaksud? Sekarang begini, coba bayangkan jika kita salah memilih pasangan karena tak tahu ilmunya.Â
Bayangkan, bisa jadi pasangan kita terkejut dengan sifat asli kita dan menyikapi dengan cara yang salah. Ilmu tentang pernikahan memang tidak diajarkan di bangku sekolah, tapi di era digital seperti sekarang ini, belajar bisa dari mana saja dan kapan saja. Sisihkan uang untuk membeli ebook atau buku tentang pernikahan, ikut seminar tentang pernikahan baik secara online maupun offline.Â
Kebanyakan dari kita yang masih single ini adalah merasa enggan untuk mencari ilmu, karena beranggapan "nanti saja lah, ikut kelas pranikah kalau sudah menjelang pernikahan.Â
Soalnya malu, kan belum punya pasangan masa' ikut kelas pranikah sih?" sebenarnya tidak masalah kok, justru menurut pengalaman teman-teman saya yang udah menikah dan sewaktu single tidak sempat ikut seminar tentang pernikahan atau baca-baca buku mengenai pernikahan, mereka merasa "menyesal" karena kurangnya ilmu tentang pernikahan.Â
Jadi, jangan malu untuk mempersiapkan pernikahan dengan membaca buku terkait pernikahan, ikut seminar pra pernikahan, dan lain sebagainya.