Mohon tunggu...
Rachmah Dewi
Rachmah Dewi Mohon Tunggu... Penulis - DEW | Jakarta | Books Author | Certified Content Writer and Copywriter

Books Author | Certified Content Writer and Copywriter | Email: dhewieyess75@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Yakinkah Kamu Sudah Siap untuk Menikah?

17 Juni 2019   16:07 Diperbarui: 17 Juni 2019   18:54 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber gambar: ulyadays.com)

"Bulan Syawal Tiba, Undangan Nikah Tak Terhitung Jumlahnya."
Siapa yang juga mengalami seperti ungkapan di atas? Tentu saja, saya pun juga mengalaminya. Bulan Syawal telah tiba, bulan Ramadan pun baru saja berlalu beberapa minggu yang lalu. 

Setelah hari raya Idulfitri selesai, seperti biasa di bulan Syawal undangan pernikahan pun banyak kita dapatkan, entah itu dari sanak saudara, kerabat, teman SD, teman SMP, teman SMA, teman kuliah, teman di kantor lama, teman di kantor baru, teman yang baru dikenal, dan sebagainya.

Ketika menerima undangan pernikahan yang tak kunjung reda itu, tentunya beragam perasaan muncul dari dalam diri sendiri yang mungkin sampai saat ini belum menemukan pasangan. 

Ada baper (bawa perasaan), galau, sedih, minder, ada juga yang antusias datang ke acara nikahan tersebut karena siapa tahu akan bertemu jodohnya di acara nikahan tersebut. Manusiawi memang ketika kita dihinggapi perasaan yang demikian adanya tersebut.

Beragam pertanyaan muncul pada diri sendiri dari benak kaum singlewan dan singlewati (sebutan untuk kaum yang masih sendiri hehe). "Kapan yang gue ngundang? Perasaan gue kondangan mulu!" "Siapa ya jodoh gue, Idulfitri sama THR aja udah keliatan hilal-nya, masa jodoh gue belum keliatan hilal-nya juga?" atau "Apa lebaran tahun ini adalah lebaran terakhir ku menjadi seorang single? Ya nggak tahu deh." Dan lain-lain sebagainya.

Tapi, daripada baper-baperan mulu lihat orang nikah, ada baiknya juga kita benar-benar tanya ke diri sendiri, "yakin sudah siap menikah?" karena menikah itu tak hanya sekadar postingan-postingan indah di Instagram atau pun di sosial media. 

Ya, faktor sosial media saat ini memang turut menjadi pemicu seseorang ingin menikah dalam usia muda. Karena melihat postingan selebgram (selebritis Instagram) yang kerap kali memamerkan postingan indah tentang bahagia dan mewahnya hari pernikahan mereka, memamerkan foto pre-wedding mereka, atau memamerkan foto kemesraan dengan pasangannya.

Karena menikah adalah ibadah untuk seumur hidup dengan pasangan, maka untuk itu cari pasangan yang siap belajar bersama kita. Tapi buat yang masih belum menikah (termasuk saya juga) ada baiknya kita benar-benar mempersiapkan dan memantaskan diri dengan baik untuk menuju jenjang pernikahan. 

Saya pernah beberapa kali belajar di dalam kelas pranikah, baik itu via online maupun via offline. Banyak sekali ilmu-ilmu yang harusnya dikuasai, baik oleh laki-laki maupun oleh perempuan yang ingin menikah. Beberapa ilmu-ilmu yang saya dapatkan tersebut di antaranya saya rangkum dalam artikel ini ya:

Ilmu Persiapan dalam Hal Spiritual
Spiritual erat hubungannya antara kita dengan Tuhan kita. Dalam ajaran agama saya di sini lebih mendekatkan diri dengan Allah SWT. Karena menikah bukan hanya berbicara tentang peran istri atau suami, tapi menikah itu tujuannya adalah membentuk keluarga sakinah, mawaddah, warrahmah yang diberkahi oleh Allah SWT.

Untuk itu persiapan spiritual kerap dianggap sepele, padahal penting. Karena bila sebuah keluarga dijalankan tanpa pondasi iman yang kuat, maka kejadiannya bisa seperti terjadi yang diberitakan di media, contohnya adalah: suami kabur tanpa bertanggung jawab, ibu membunuh anaknya sendiri, dan lain sebagainya. Serem yak? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun