Mohon tunggu...
Rachena Febriery
Rachena Febriery Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam "45" Bekasi

"God exalts the man who humbles himself," said Miguel de Cervantes (1547-1616).

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Tangis Darah Mariana

24 Agustus 2023   21:06 Diperbarui: 29 Agustus 2023   12:47 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku merasa seperti terseret ke dalam ceritanya, meskipun aku tidak tahu apa yang sedang terjadi.

"Masa laluku penuh dengan harapan," kata Mariana, suaranya meresapi setiap sudut ruangan. "Aku jatuh cinta dengan seorang pria yang mampu mengisi hari-hariku dengan tawa. Namun, cinta itu berubah menjadi kegelapan saat aku mengetahui pengkhianatan yang tak termaafkan."

Aku bisa merasakan ketakutan dalam kata-katanya. "Apa yang terjadi?"

Mariana tertawa dengan pahit. "Dia mengkhianatiku dengan sahabatku sendiri. Kepercayaan dan cinta yang kutorehkan begitu saja hancur.

Aku diliputi oleh amarah dan keputusasaan, dan akhirnya, aku membunuhnya, membunuh sahabatku, dan membunuh diriku sendiri di sini."

Aku merasa sedih mendengarnya. "Apa yang terjadi setelah kematianmu?"

"Setelah aku meninggal, aku terperangkap di antara dunia hidup dan dunia mati. Kesedihan dan kemarahan mempertahankan aku di sini," ujarnya dengan suara yang penuh derita. 

"Dan sejak itu, aku menghantui tempat ini, mencari seseorang yang mungkin bisa menguapkan kesendirianku ketika siang berganti malam."

Terdengar getaran dalam suara Mariana, seperti rangkaian emosi yang terjalin dalam kisahnya.

"Kau adalah satu-satunya yang memasuki tempat ini dalam waktu yang lama," lanjut Mariana dengan suara yang lebih halus. "Aku merasa... tertarik padamu. Apakah kau bersedia mendengarkan lebih lanjut tentang kisahku?"

Aku merasa sulit untuk menolak. "Tentu saja."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun