Membandingkannya dan memandang bahwa ideologi milik negara sendiri tidak lebih baik dari ideologi yang lainnya, dapat memicu gerakan-gerakan pemberontakkan bahkan separatisme.
 Tanpa adanya saringan, budaya asing yang masuk ke Indonesia melalui media sosial pun tak luput sebagai ancaman terhadap integrasi nasional. Banyak masyarakat dengan rentang umur dari anak kecil, remaja, hingga orang dewasa terpengaruh olehnya.Â
Sikap konsumtif, individualisme, minimnya rasa toleransi dan perubahan nilai-nilai dan norma dasar yang lainnya dalam masyarakat Indonesia merupakan akibat dari pengaruh budaya asing.Â
Lebih bangga terhadap budaya asing akhirnya menggeser budaya asli Indonesia, Hal itu merupakan hal buruk yang sayangnya jarang disadari oleh masyarakat Indonesia. lunturnya budaya, nilai-nilai, dan norma dasar sama saja seperti kehilangan identitas secara perlahan.Â
Fenomena ini dapat menuju kepada sebuah disintegrasi nasional dimana menurut KBBI, disintegrasi adalah keadaan tidak bersatu padu; keadaan terpecah belah; hilangnya keutuhan atau persatuan; perpecahan.
 Media sosial juga dapat mengancam dan melemahkan ketahanan negara. Dimana pada juni 2020, sebanyak 73,7 persen dari jumlah penduduknya yang sebanyak 266 juta jiwa masyarakat Indonesia menggunakan internet dan sebanyak 51,5 persennya menggunakannya untuk mengakses media sosial dan jejaring sosial.[4]Â
Hal ini berpotensi meningkatkan kejahatan di masyarakat melalui media maya. Pada survei tahun 2012 yang dilakukan oleh Norton Cybercrime Report (NCR) membuktikan bahwa terjadi peningkatan atas jenis-jenis kejahatan cyber bentuk baru di jejaring sosial. Survei tersebut menunjukkan bahwa sebanyak 21% atau satu dari lima orang dewasa yang melakukan aktivitas online telah menjadi korban kejahatan di media sosial dan 39% dari jumlah keseluruhan pengguna jejaring sosial telah menjadi korban kejahatan cyber sosial.[5]
BAB IIIÂ
KESIMPULAN
 Media sosial yang dibuat dan dikembangkan oleh manusia dibuat untuk memudahkan kehidupan manusia. Media sosial dibuat dengan memiliki segudang manfaat tetapi juga memiliki dampak negatif. Tentunya masyarakat tidak dapat mengelak dan menolak perkembangan dunia pada era globalisasi saat ini.Â
Jika tidak, maka masyarakat akan menjadi masyarakat yang terbelakang. Maka dari itu masyarakat harus mengikuti perkembangan dunia tetapi masyarakat harus mampu menyaring setiap informasi yang masuk ke Indonesia. masyarakat juga harus paham mengenai apa itu integrasi nasional karena media sosial juga bisa menjadi senjata untuk memecah belah bangsa, juga ancaman bagi ketahanan negara.