Mohon tunggu...
HENDRA WIJAYA
HENDRA WIJAYA Mohon Tunggu... Penulis - NICE DAY

Mengajar di Tangerang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengawas USBN dan "Interfaith Dialogue"

14 April 2018   14:06 Diperbarui: 14 April 2018   14:23 751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Interfaith Dialgue

Mengawas di luar sekolah dimana kita mengajar juga memberi peluang untuk terjadinya Interfaith Dialogue secara tidak 'terasa'.  Interfait Dialog  atau dialog antar agama terjadi ketika si pengawas memiliki perbedaan habit, culture, keyakinan/agama yang berbeda dengan dekolah dimana dia bertugas mengawas. 

Pengawas yang berasal dari sekolah yang punya bckgroun Muslim misalnya,mengawas di sekolah yang bckground Kristen, atau Hindu,atau Buddha, atau sebaliknya,  maka disitulah akan terjadi Interfaith dialogue secara tidak terasa. Pengawas yang beragama Islam dengan simbol keislamannya misalnya pake peci, berbaju koko  mengawas di  sekolah yang memiliki Nilai-nilai agama kristen, Hindu atau Budha yang tentu saja mayoritas peserta didiknya adalah umat Kristen, Hindu atau Buddha diperlakukan dengan sangat terhormat, begitu juga sebaliknya. 

Parapengawas bisa mendengar doa sebelum memulai belajar yang dilantunkan seluruh peserta USBN yang berbeda dengan agamanya. Para pengawas dapat melihat cara berbusana peserta USBN yang berbeda dengan sekolah dimana mereka mengajar. Para pengawas bisa melihat banyak ornamen, gambar, patung, tulisan di dinding  yang berbeda dengan yang ada di sekolahnya.  

Disitulah terjadi Interfaih Dialogue yang tak terasa. Pengawas minimal berdialog dengan dirinya sendiri  soal keyakinan agamnya, dan berusaha menghormati keyakinan orang lain. Dari sinilah mudah-mudahan terjadi sikap  saling menghormati,menghargai keyakinan agama orang lain. Selamat mengawas...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun