Ketika melihat Oh Hae Young ketemu dengan Dokyeong, gua nostalgia ke masa ketika gue naksir teman sekelas, yang dimana kita dekat waktu sama-sama gabung ke event literasi kampus. Ini klimaksnya. Plot twist dalam drama, Dokyeong adalah mantan Oh Hae Young cantik yang selalu dihindari si Oh Hae Young biasa saja. Yang membuat Oh Hae Young yakin, pertemuan dan jatuh cinta pada Dokyeong adalah bukti, selamanya di akan jadi bayangan orang lain cuma karena nama yang sama.
Lalu dalam kasus gue, apa twist nya?
Ternyata cowok yang gue taksir, Indra, naksir temen gue. Dan gue gagal menangkap sinyal itu. Indra udah lama naksir teman gue. Teman dekat yang selalu duduk disebelah gue di setiap kelas. Temen yang jadi alasan Indra ajak gue ngobrol di event. Kedengaran gak nyata dan kaya di drama televisi, gue pun juga gak nyangka bisa ngalamin hal kaya gini. Rupanya, sampai waktu itu, gua masih jadi bayangan orang lain. Gua cuma enggak nyadar. Takdir bercandain gue lagi. Hancurnya Hae Young, menggambarkan hancurnya gue waktu itu. Kami mengalami ini lagi. Jadi bayangan orang lain lagi. Untuk kesekian kali. Dan kali ini, kita dijadikan bayangan oleh orang yang kita cintai.
Pikiran gue selalu,
"They will choose her over me."
Hati gue remuk waktu gue sadar, gue gaakan dipilih jadi nomor satu dan dipilih karena gue adalah gue. Gue gaakan ditanya apakah gue sedih. Dan gak seorangpun bersedia ngetti seberapa terluka gue karena ini.
Drakor ini membuat gue nangis sejadi-jadinya. Serelate itu sama hidup gue. Dan para aktor di drakor ini memerankan peran mereka dengan sempurna. Oh Hae Young menggambarkan karakter dan lukanya dengan sempurna. Gue nonton ini pas di titik terendah gue gak mau kemana-mana dan ngapa-ngapain. Sehingga gue memilih drakor yang sejak dulu nangkring di drakor list gue.
Perubahan paling besar dalam hidup Oh Hae Young ketika dia meyakinkan diri bahwa hidup dia, ya punya dia. Kalau harus gila sekalipun, dia gak mau lagi dilihat sebagai orang lain. Begitu drakor itu beres gue tonton, gue bangkit dari kasur. Kemudian gue pilih baju yang selalu pengen gue pake tapi gue malu, dan pergi ke tempat yang gue suka.
Di dunia ini, gue memang butiran kecil. Tapi di dunia yang ada di kepala gue, gue tuhannya. Gue yang atur. Dan gue gamau lagi dunia di kepala gue diatur orang lain. Gue mau punya identitas. Seperti apa yang selama ini gue bayangin.
Meski realisasinya selalu sulit, karena gue selalu takut, dimanapun gue berpijak, gue bakal jadi bayangan orang lain. Apalagi, baru kena pukulan telak oleh Indra kemarin.
Tapi melihat Oh Hae Young, gue jadi merasa punya temen senasib.