Menurut cerita setempat, Nancy hanya bisa "dijinakkan" oleh juru kunci dan juga pengurus kedua sekolah itu, yakni Mang Ucha. Ia dipercaya bisa "menggiring" Nancy ke tempat yang lebih aman sehingga tidak mengganggu murid-murid di sana.
Kelebihan Murid di Kelas
Berikut ini adalah kisah yang diceritakan oleh seorang murid dari salah satu sekolah di Cikini, Jakarta Pusat. Jadi, ia dan teman-temannya seringkali merasa aneh, karena ketika diabsen oleh guru dalam kelas, murid di kelas tersebut selalu kelebihan satu.
Ia dan teman-temannya tahu bahwa ada hal aneh yang sedang terjadi dalam kelas mereka. Mereka pun menerima adanya "murid tambahan" di kelas mereka.
Murid-murid di kelas itu sudah tidak asing lagi dengan kehadiran sang makhluk halus. Bahkan, ketika sedang ada acara perpisahan kelas, murid tak kasat mata itupun ikut berfoto di atas bus.
Yang lebih seramnya lagi, ketika lagi ada acara reunian, murid-murid ini memanggil sang hantu untuk berkumpul bareng mereka dengan berkata, "Oi, lo ada nggak di sini?" dan tiba-tiba sebuah kursi pun bergerak sendiri, mendekat ke arah mereka.
Siswi Bunuh Diri
Terdapat sebuah kasus bunuh diri di sebuah SMA di Bogor yang dilakukan oleh seorang siswi. Suatu hari, salah satu siswa di sekolah tersebut merasa heran mengapa ada satu kamar mandi yang selalu dikunci dan gelap, bahkan tidak boleh digunakan oleh murid-murid di sana.
Akhirnya, murid yang keponya akut ini mulai bertanya-tanya pada kakak kelasnya. Dari sana, ia mendapat cerita kalau kamar mandi yang dikunci itu digunakan untuk bunuh diri oleh salah seorang siswi yang pernah mengenyam pendidikan di sekolah tersebut.
Setelah kejadian tragis itu, kamar mandi tersebut sering sekali mengeluarkan suara gaduh, terutama menjelang magrib. Nggak jarang juga mereka mencium wangi bunga dari dalam kamar mandi itu.
Ada pula yang melihat ada sosok bayangan putih menggunakan seragam SMA yang menembus pintu kamar mandi tersebut. Hiii...
Darah Abadi di Sekolah Malang
Masa penjajahan di Indonesia memang jadi memori yang sangat mengerikan. Banyak terjadi pembunuhan dan juga penyiksaan yang menimpa masyarakat Indonesia kala itu. Nah, biasanya, tempat-tempat penyiksaan penyiksaan dan pembantaian masa itu sering disebut sebagai tempat angker saat ini.
Hal ini terjadi di sebuah SMA Negeri di Malang. Menurut salah seorang muridnya, tempatnya mengenyam pendidikan setiap hari itu dulu merupakan tempat pembantaian dan penyiksaan para pejuang. Mereka dibunuh secara massal dan kini gedung tersebut menjadi sekolah.