Mohon tunggu...
Queenzy Yuliansa Khilmy
Queenzy Yuliansa Khilmy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas PGRI Madiun Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris

Gemar berolahraga serta bermain musik. Menulis beberapa tulisan yang sempat dibukukan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pengaruh Lingkungan Keluarga yang Tidak Kondusif Terhadap Kualitas Belajar Anak

14 Januari 2025   04:28 Diperbarui: 14 Januari 2025   12:56 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

- Orang Tua: Dorong A untuk memilih buku atau topik yang ingin dia pelajari di luar kurikulum sekolah.

- Guru: Berikan variasi dalam tugas atau proyek sehingga siswa dapat memilih apa yang paling menarik bagi mereka.

5. Mendorong Partisipasi Aktif:

- Orang Tua: Libatkan A dalam merencanakan kegiatan belajar di rumah dan dengarkan pendapatnya tentang pilihan pendidikan yang ingin dia ambil.

- Guru: Ajak A untuk aktif berpartisipasi dalam diskusi kelas dan berikan kesempatan baginya untuk menyampaikan pendapat mengenai topik yang sedang dibahas.

Dengan menerapkan langkah-langkah tersebut, orang tua dan guru dapat menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan akademis dan emosional anak berinisial A, membantunya menemukan kembali semangat belajarnya dan mencapai potensi terbaiknya.

Melalui penerapan langkah-langkah tersebut, orang tua dan guru dapat menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan akademis dan emosional anak berinisial A, membantunya menemukan kembali semangat belajarnya dan mencapai potensi terbaiknya.

Menciptakan suasana rumah yang stabil dan penuh cinta, memungkinkan A dapat merasakan keamanan yang lebih, yang pada akhirnya dapat meningkatkan konsentrasi dan motivasi belajarnya. Pendekatan ini juga berfungsi mengurangi tekanan psikologis yang mungkin dialami A akibat pola asuh yang keras. Dengan mengganti kritik yang merendahkan dengan pujian dan dorongan yang positif, A akan merasa lebih percaya diri dalam proses belajarnya. Selain itu, pendekatan humanistik memberikan anak kesempatan untuk mengambil kendali atas proses pembelajarannya sendiri dengan memberi kebebasan untuk memilih topik atau metode belajar yang sesuai dengan minatnya.

Dengan demikian, pendekatan ini tidak hanya berfokus pada pencapaian akademis, tetapi juga pada pengembangan sosial-emosional A, sehingga ia dapat mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk sukses baik di sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari. Semua faktor ini menjadikan pendekatan humanistik sangat relevan dan bermanfaat bagi perkembangan anak seperti A.

2. Pendekatan Behavioristik

Pendekatan behavioristik yang dikemukakan oleh B. F. Skinner dan Ivan Pavlov, menekankan pentingnya penguatan positif terhadap perubahan perilaku yang diinginkan. Perilaku siswa yang positif dapat berkembang ketika mereka menerima penguatan, sementara perilaku tersebut cenderung menghilang jika dikenakan hukuman (Nasution, 2006).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun