Mohon tunggu...
Langit Quinn
Langit Quinn Mohon Tunggu... Freelancer - Ghost writer, Jokower, Ahoker...

Founder Fiksiana Community

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah Kanaya, Artis Ternama

25 November 2011   02:45 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:14 972
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Empat orang berbaju serba hitam menghampirinya.  Memaksanya ikut denganya. Darman tak berdaya. Tubuh rentanya tak bisa melawan. Ia di bawa ke sebuah mobil dan dibawanya pergi.

Salah seorang mengirim SMS. "Sudah beres. Semua berjalan lancar bu Kanaya".

Penculikan Darman berjalan lancar, tanpa hambatan.

***

Di rumahnya dalam suasana pernikahan, Kanaya masih duduk di dalam kamar. Masih dengan HP di tangannya Hingga seseorang menghampirinya dan berkata :

"Kanaya... Penghulu sudah datang..."

Kanaya berjalan keluar kamar. Menuju meja penghulu. Pernikahan ini di adakan di rumahnya . Dan resepsi akan di adakan di gedung nan mewah. Belum sempat ia duduk, laki-laki berbaju hitam penghampirinya dan berbisik. Kanaya urung duduk, ia berdiri lagi dan berjalan ke belakang meninggalkan tanya para tetamu. Juga awak media yang datang khusus untuk meliput secara langsung hari pernikahanya.

Tak berapa lama ia muncul kembali. Semua mata tertuju padanya. Masih dalam posisi bediri ia berkata :

"Kepada semua ingin ku katakan sebuah kejujuran. Aku Kanaya selama ini telah membohongi kalian. Artis sinetron terkenal seorang yatim piatu. Sesungguhnya itu palsu. Dialah ayahku....."

Dari balik ruang muncul Darman dengan empat orang berbaju serba hitam. Orang-oramg suruhan Kanaya untuk menjemput ayahnya ke  rumahnya.  Kanaya menahan ari mata. Pergumulanya mencapai puncak. Dan ia merasa inilah saatnya.

"Dialah ayahku yang selama ini aku telantarkan. Jika pernikahan ini harus batal, silahkan. Kepada calon suamiku aku serahkan. Aku bukan calon istri yang baik baginya. Kepada kalian semua juga ku katakan, aku bukan artis yang seperti kalian bayangkan. Baik budi bak peri. Aku manusia berdosa, durhaka, meminta maaf sebesar besarnya kepada semua yang mengenalku di manapun berada. Kini tidak penting lagi kemewahan. Aku hanya ingin mengurus ayahku seorang".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun