Mohon tunggu...
qonita zi lutfia
qonita zi lutfia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

seni dan sastra

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Manfaat Pikiran Positif Terhadap Kesehatan Mental

2 Juni 2024   12:34 Diperbarui: 2 Juni 2024   12:40 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Oleh

Qonita Zi Lutfia 

 

Vera sardila

 

Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Abstrak : Pikiran positif yang merujuk pada pola pikir optimis, harapan, dan sikap yang konstruktif, diyakini memiliki peran krusial dalam meningkatkan kesejahteraan psikologis individu. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan menganalisis berbagai manfaat pikiran positif terhadap kesehatan mental serta meninjau berbagai literatur dan penelitian empiris yang menunjukkan bahwa pikiran positif dapat mengurangi tingkat stres, meningkatkan rasa bahagia, dan memperbaiki kualitas hidup secara keseluruhan. Artikel ini juga mengeksplorasi berbagai strategi praktis untuk mengembangkan dan mempertahankan pikiran positif dalam kehidupan sehari-hari, seperti melalui praktik mindfulness, afirmasi positif, dan interaksi sosial yang sehat. Temuan ini menekankan pentingnya pikiran positif sebagai komponen penting dalam promosi kesehatan mental, serta memberikan panduan bagi individu dan profesional kesehatan dalam menerapkan konsep ini untuk meningkatkan kesejahteraan mental.

Kata Kunci : Pikiran Positif, Kesehatan Mental

PENDAHULUAN 

Rasa sedih, kecewa, marah, takut dan lain-lain adalah sesuatu yang sebenarnya muncul dari setting dan pola pikir yang telah terbentuk. Begitu pula sebaliknya, rasa bahagia, senang, gembira, berhargaa, dicintai, dan lain-bin merupakan hasil dari pola berpikir dan setting dari pikiran yang telah terbentuk. Individu yang menginginkan hidupnya bahagia, tentunya harus membentuk pola pikirnya menjadi pola pikir yang positif. Artinya proses kognitif memainkan peran sangat penting dalam mengatur kecemasan dan kebahagiaan pada seseorang (Butler & Mathews, 2004). Kesehatan mental telah menjadi fokus utama dalam berbagai penelitian dan intervensi kesehatan dalam beberapa dekade terakhir. Sebagai komponen penting dari kesejahteraan secara keseluruhan, kesehatan mental mencakup kondisi emosional, psikologis, dan sosial seseorang. Dalam upaya untuk meningkatkan kesehatan mental, banyak pendekatan telah diusulkan, salah satunya adalah penerapan pikiran positif. Pikiran positif merujuk pada pola pikir optimis, harapan, dan sikap yang konstruktif terhadap kehidupan.

PEMBAHASAN 

Pengertian Pikiran Positif 

Secara harafiah, berpikir positif adalah kegiatan akal budi yang bermanfaat, yang mewujudkan suatu tindakan hasil keputusan atau karya yang berguna. Semua yang ada di permukaan itu sering kelihatan enak, hebat, menggiurkan, padahal sebenarnya belum tentu sama dengan yang ada di dalam diri seseorang, segalanya butuh usaha. Karena itu, berpikir positif bukanlah suatu yang bekerja secara parsial dalam diri manusia, karena berpikir positif hanya terecetus dari budi pekerti yang luhur. ( Suwardi. 2016: 4)

Berpikir positif merupakan sikap mental yang melibatkan proses memasukan pikiran-pikiran, kata-kata, dan gambaran-gambaran yang konstruktif (membangun) bagi perkembangan pikiran. Pikiran positif menghadirkan kebahagiaan, sukacita, kesehatan, serta kesuksesan dalam setiap situasi dan tindakan. Apapun yang kita harapkan, pikiran positif akan mewujudkannya. Jadi berpikir positif juga merupakan sikap mental yang mengharapkan hasil yang baik serta menguntungkan. ( Norman, 2016:1)

Apa hubungan antara pikiran positif dan kesehatan mental? tentunya terdapat hubungan antara keduanya. Salah satu penyebab kesehatan mental sendiri adalah pikiran, dan pikiran positif bisa meningkatkan kesehatan mental. Apa itu kesehatan mental? Kesehatan mental adalah terwujudnya keserasian yang sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi kejiwaan dan terciptanya penyesuaian diri antara manusia dengan dirinya sendiri dan lingkungannya. Tetapi tidaklah mudah mendapatkan kesehatan jiwa seperti itu. Perlu pembelajaran tingkah laku, pencegahan yang dimulai secara dini untuk mendapatkan hasil yang dituju oleh manusia. Untuk menelusurinya diperlukan keterbukaan psikis manusia ataupun suatu penelitian secara langsung atau tidak langsung pada manusia yang menderita gangguan jiwa atau penyakit jiwa. ( Utami, 2016:6)

Manfaat Pikiran Positif 

Ibrahim Elfiky mencoba mengurai manfaat berpikir positif sebagai berikut:

1) meningkatkan kesehatan jiwa dan raga

Dengan pola pikir positif akan menjadikan andernalin seseorang akan meningkatkan antibodi, sehingga penyakit tidak akan mudah menyerang. Pikiran Positif mampu meningkatkan daya tahan tubuh, kebiasaan berpikir positif dapat memperkuat sistem imun tubuh, sehingga tidak mudah terserang penyakit. Hal ini diduga karena kebiasaan pikiran positif akan membuat seseorang lebih bersemangat untuk menjalani gaya hidup sehat. Bahkan, berbagai penelitian membuktikan bahwa kebiasaan berpikir positif dapat memperpanjang angka harapan hidup dan mengurangi risiko terjadinya berbagai macam penyakit, seperti penyakit jantung, stroke, dan kanker.

2) mampu menguatkan gen

Kazuo Murakami, pekar genetika Jepang, menngemukakan bahwa gen yang lemah dapat diaktifkan oleh kekuatan pikiran dan persaan positif. Senada dengan hal itu, Pais-Ribeiro mengatakan bahwa pikiran positif mempunyai keterkaitan kuat dengan kesehatan fisik dan mental. Pikiran positif juga berperan penting dalam mengurangi risiko terkena gangguan mental, misalnya gangguan cemas dan dan depresi. Hal ini karena orang yang sering berpikir positif bisa mengatasi dan mengelola stres dengan lebih baik, serta lebih bersemangat dalam menghadapi tantangan hidup. Sementara itu, orang yang berpikir pesimis cenderung menyalahkan diri sendiri terhadap masalah yang sedang dihadapinya. Dengan demikian, risiko untuk mengalami gangguan cemas, stres, dan depresi akan makin besar.

3) Lebih Percaya Diri

Kepercayaan diri seseorang akan bernilai negatif atau positif. sangat tergantung pada persepsi dirinya terhadap peristiwa atau pengalaman yang dialami. Loehr dalam Gulen sependapat dengan pernyataan di atas, bahwa kehidupan positif tidak dapat dilepaskan dari cara berpikir positif, dengan berpikir positif dapat membangun kepercayaan diri yang tinggi. Pikiran Positif mampu meningkatkan rasa percaya diri seseorang, rasa percaya diri orang yang memiliki pikiran positif mungkin lebih baik daripada orang yang berpikir negatif. Pasalnya, orang yang dapat berpikir positif cenderung dapat "berbicara" kepada diri sendiri mengenai hal-hal baik yang ada di dalam dirinya. Hal ini akhirnya berdampak terhadap peningkatan rasa percaya diri.

4) Bersyukur terhadap hidup

Orang yang punya pikiran positif cenderung dapat mensyukuri segala hal-hal baik yang terjadi pada dirinya. Jika pun ada peristiwa buruk yang menimpanya, ia akan lebih mudah untuk menerima karena beranggapan bahwa kejadian tersebut hanyalah bersifat sementara. Jadi, tidak perlu dikhawatirkan berlebih. (Ahmad, 2022)

Mekanisme psikologis dan fisiologis 

Pikiran positif mempengaruhi sistem psikologis dan fisiologis dalam tubuh, termasuk sistem saraf otonom dan respon hormonal terhadap stres, melalui beberapa jalur. Berikut adalah beberapa contoh:

1. Sistem Saraf Otonom

Pikiran positif dapat mempengaruhi sistem saraf otonom dengan mengaktifkan sistem parasimpatik. Sistem parasimpatik berfungsi sebagai "pemulih" yang mengatur kembali fungsi tubuh setelah stres. Aktivasi parasimpatik dapat mengurangi tekanan darah, meningkatkan detak jantung, dan mengurangi keringat.

2. Respon Hormonal

Pikiran positif dapat mempengaruhi respon hormonal terhadap stres dengan mengatur kembali produksi hormon seperti kortisol. Kortisol, yang diproduksi oleh korteks adrenal, berfungsi sebagai anti-inflamasi dan memberikan perlawanan alami terhadap stres. Pikiran positif dapat membantu mengatur kembali produksi kortisol, sehingga mengurangi efek negatif stres pada tubuh.

3. Sistem Endokrin

Pikiran positif juga dapat mempengaruhi sistem endokrin, seperti kelenjar adrenal, yang menghasilkan hormon seperti kortisol dan adrenalin. Hormon-hormon ini berfungsi dalam mengatur respons tubuh terhadap stres. Pikiran positif dapat membantu mengatur kembali produksi hormon ini, sehingga mengurangi efek negatif stres pada tubuh.

4. Sistem Imun

Pikiran positif dapat mempengaruhi sistem imun dengan mengatur kembali respons imun. Stres dapat menekan sistem imun, tetapi pikiran positif dapat membantu mengatur kembali respons imun, sehingga mengurangi risiko penyakit.

5. Neurotransmitter

Pikiran positif dapat mempengaruhi neurotransmitter, seperti serotonin dan dopamine, yang berfungsi dalam mengatur mood dan perilaku. Neurotransmitter ini dapat diaktifkan oleh pikiran positif, sehingga mengurangi depresi dan stres. Dalam sintesis, pikiran positif mempengaruhi sistem psikologis dan fisiologis dalam tubuh dengan mengaktifkan sistem parasimpatik, mengatur kembali produksi hormon, mengatur kembali respons imun, dan mengaktifkan neurotransmitter. Dengan demikian, pikiran positif dapat membantu mengurangi efek negatif stres pada tubuh dan meningkatkan kesehatan overall.

Bagaimana cara agar kita bisa mempunyai pikiran positif 

Untuk merubah pikiranmu menjadi positif, diperlukan latihan dan kemauan untuk merubah diri, karena sikap dan pola pikir tidak dapat berubah dalam sekejap. Simaklah topik berikut, pikirkan keuntungan yang akan kamu peroleh dan ajaklah dirimu untuk mencobanya. Kekuatan pikiran merupakan kekuatan dahsyat yang selalu membentuk kehidupan kita. Proses pembentukkan biasanya dilakukan di dalam pikiran bawah sadar kita, namun sangatlah mungkin untuk melakukan proses tersebut secara sadar. Berikut beberapa intruksi bagaimana agar kita dapat memiliki pikiran-pikiran positif

1. Kuasai pikiranmu dengan penuh keyakinan

Hanya ada satu jalan menuju sikap mental positif: Kamu harus mengendalikan pikiranmu dengan penuh keyakinan. Pikiran kita adalah keajaiban terbesar di alam semesta. Setiap orang memiliki harta karun yang menakjubkan yaitu otak dan saraf. Semua orang normal pada prinsipnya mewarisi kekuatan untuk meraih segala hal yang telah diraih oleh orang lain atau sedang berusaha diraih orang lain. Kita memiliki kekuasaan untuk mengarahkan semangat, emosi, naluri, kecendrungan, perasaan, suasana hati, sikap dan perilaku anda menuju sebuah hasil akhir.

2. Tetapkan pikiranmu pada apa yang kamu inginkan dan singkirkan dari apa yang tidak kamu inginkan

Kebanyakan cara kita berpikir akan digantikan oleh kata-kata, tetapi pikiran motivasional yang terdalam biasanya berupa gambar, bukan kata-kata. Jika sebuah gagasan muncul. biasanya berupa gambar, bukan sebagai rangkaian kalimat yang berjalan di kepala kita. Gambar adalah cara berpikir paling awal dan paling kuat. Oleh karenanya, kita harus belajar mendisiplinkan pikiran kita. dan memvisualisasikan hal-hal yang anda inginkan. Jangan biarkan lingkungan atau orang lain mendiktekan bayangan negatif pada kita.

3. Terapkan hukum utama

Perlakukan orang lain seperti kamu ingin diperlakukan. Sebaliknya jangan memperlakukan orang lain dengan buruk jika kita tidak ingin diperlakukan demikian. Carilah hal-hal baik pada setiap orang dan setiap situasi secara konsisten.

4. Singkirkan semua pikiran negatif melalui pemeriksaan diri

Sebagian besar orang tidak menyadari bahwa mereka sedang berpikir negatif kecuali jika mereka secara sadar berusaha untuk memeriksa pikiran, tindakan dan reaksi mereka sendiri. Cukup tanyakan pada diri kita, apakah ini positif atau negatif?. Ketika kita gagal menguasai pikiran kita, maka reaksi kita cenderung akan negatif. Semakin sering kita berlatih menggunakan sikap mental positif, semakin cepat kita menyadari munculnya pikiran negatif.

5. Berbahagialah! Buatlah orang lain bahagia!

Supaya kita merasa bahagia, bertingkahlah seperti orang bahagia! Agar bersemangat, kita harus bertindak dengan penuh semangat. Kamu pada akhirnya akan mengalami rasa bahagia dan semangat yang akan terlihat dengan sendirinya tanpa kamu harus memusatkan perhatian padanya.

6. Bentuklah kebiasaan bertoleransi

Berpikirlah terbuka terhadap orang lain. Cobalah untuk menyukai dan menerima orang lain apa adanya dan bukan menuntut atau berharap mereka bisa seperti yang kita harapkan. Carilah kebaikan dalam diri orang lain dan belajarlah menyukai orang lain.

7. Berikan sugesti positif pada diri sendiri

Sugesti adalah stimulus tertentu yang dikirimkan menuju otak lewat kelima indera: penglihatan, pendengaran, perasa, peraba atau pembau. Semuanya adalah jalan yang digunakan oleh untur-unsur eksternal untuk memengaruhi hidup kita setiap hari. Selama proses ini dapat kita kontrol, upayakan agar apa yang masuk dalam kelima indera anda adalah sesuatu yang bermanfaat dan memberikan kebahagiaan. Ambillah hal-hal yang indah saja.

8. Gunakan kekuatan doa

Ketika kamu berdoa, percayalah pada apa yang kamu minta. Dalam setiap badai, jiwa kamu akan mendapat perlindungan dari sebuah doa.

9. Tetapkan tujuan

Menetapkan tujuan adalah satu cara untuk menjaga pikiran kita tetap berada pada hal yang kita inginkan, dan menjauhi hal-hal yang tidak kita inginkan. ( Norman, 2016: 9)

PENUTUP

Kesimpulan : Pikiran positif memainkan peran penting dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan mental. Dengan mengurangi stres, meningkatkan kesejahteraan emosional, dan membangun daya tahan mental, pikiran positif membantu individu untuk menghadapi tantangan hidup dengan lebih baik. Selain itu, sikap optimis dapat memperbaiki kualitas hubungan sosial, meningkatkan kualitas tidur, serta mendorong produktivitas dan kreativitas. Oleh karena itu, mengembangkan dan memelihara pikiran positif merupakan langkah penting yang dapat diambil setiap individu untuk mencapai kesejahteraan mental yang lebih baik. Dengan menerapkan strategi seperti latihan berpikir positif, meditasi, bergaul dengan orang-orang yang optimis, dan melibatkan diri dalam aktivitas yang disukai, kita dapat merasakan manfaat jangka panjang dari pikiran positif terhadap kesehatan mental kita.

DAFTAR PUSTAKA

Endraswara, suwardi. 2016, Berpikir Positif Orang Jawa, Yogyakarta; PT. Buku Seru

Canfield, Norman. 2016. Dahsyat nya Kekuatan Berpikir Positif. Jakarta; Banana Books

Putri, Utami Nur Hafsari. 2022. Kesehatan Mental. Sumatera Barat: CV. Azka Pustaka

Kamaluddin, Ahmad. 2022. Kontribusi Regulasi Emosi Qur'ani dalam Membentuk Perilaku Positif. Surabaya; Cipta Media Nusantara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun