Mendengarkan dengan empati menciptakan suasana saling pengertian dan membantu Anda menemukan solusi bersama.
5. Hindari Nada dan Bahasa yang Konfrontatif
Nada suara dan bahasa yang kasar dapat membuat percakapan berubah menjadi konflik. Bahkan jika Anda merasa kesal, usahakan tetap tenang saat berbicara.
Apa yang bisa dilakukan?
- Jika emosi memuncak, tarik napas dalam-dalam sebelum mulai berbicara.
- Gunakan nada suara yang tenang dan bahasa yang sopan, misalnya: “Bisakah kita mendiskusikan hal ini dengan tenang?”
- Hindari kata-kata seperti “Kamu selalu” atau “Kamu tidak pernah,” karena terkesan menyalahkan.
Mengapa penting?
Sikap tenang membantu menciptakan percakapan yang produktif dan mengurangi risiko konflik.
6. Fokus pada Solusi, Bukan Masalah
Setelah mengungkapkan perasaan, arahkan pembicaraan ke langkah konkret untuk mengatasi situasi.
Apa yang bisa dilakukan?
- Tawarkan solusi yang realistis, seperti: “Bisakah kita mencari cara untuk menyelesaikan masalah ini bersama-sama?”
- Jika tidak ada solusi langsung, buat kesepakatan untuk mendiskusikan hal ini lagi di lain waktu.
Mengapa penting?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!