Janjiku tak lagi palsu, aku akan menemanimu sampai  hari tuamu nanti.
Tapi…. Kenapa engkau pergi meninggalkanku begitu cepat.
Dan aku harus membaringkanmu di tempat peristirahatan terahirmu.
Ibu…
walau kita tak bersama lagi, doaku akan selalu bersamamu.
Aku akan menjadi putrimu yang selalu hidup penuh dengan keihklasan.
Sesuai  nasehatmu dalam tujuh hari bersamaku.
Selamat jalan ibu….
Engkau wanita terhebat yang pernah ku miliki.
Â
Yulita Maryadi.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!