Mohon tunggu...
Yulita Maryadi
Yulita Maryadi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tujuh Hari Bersamamu

11 Oktober 2016   07:21 Diperbarui: 11 Oktober 2016   07:44 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku berteriak histeris….

Saat alam mempersatukan dirinya dengan satu nafas  penuh keihklasan.

Kini engkau telah tertidur pulas dalam dekapanku.

 Dan tak lagi mendengar  bisikan kesedihanku.

Hanya senyum manis tersisa di raut wajah cantikmu yang begitu tenang.

Aku tak pernah menyadari bahwa setiap kata –katamu adalah pesan.

Kepulanganku adalah penantian terahirmu.

Kekecewaanku sangat mendalam.

Penyesalanku tak  lagi bisa membuatmu kembali.

Ibu….

 Kini aku telah pulang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun