"Kami mau apa lagi ?." Badui itu terlihat mau marah. "Apa hari ini saja, aku menyembelih mu."
"Tunggu dulu, berapa penghasilanmu sehari dari menjual bubur itu ?." Tanya Baginda memperjelas hasil pendapatan dari bubur manusia itu.
"Lima puluh dirham !." Jawabnya pada Raja
"Cuma segitu?.'' Tanya kembali Raja.
"lya !.'' Jawab lagi kanibal itu.
Raja memberikan pilihan pada Badui itu. "Hai Badui, kamu lepaskan aku dan kuganti diriku dengan sepuluh manusia yang badannya lebih besar lagi dari saya dan aku memberimu bonus satu manusia lagi."
Tentu saja ini tawaran yang menguntungkan bagi Badui itu. Badui itu langsung menerim tawaran Raja.
Setelah Raja di bebaskan lalu Raja kembali ke istana. Sesampainya di istana, Baginda Raja menyuruh pengawalnya untuk memanggil Abu Nawas.
 Â
Tidak butuh lama, Abu Nawas pun menemui Raja dengan wajah yang pucat bening. Namun Abu Nawas sudah memikirkan jawaban, ''harus tepat jika ingin selamat.'' Katanya dalam hati.
Dari pintu masuk Abu Nawas melihat wajah Baginda Raja tidak ada baiknya. Seakan ingin menerkanya dan mencincang-cincang tubuhnya seperti kanibal itu.
Langsung saja Baginda menanyai Abu Nawas sebelum duduk memberi salam hormat pada Raja.
"Hai Abu Nawas, apa maksud mu ingin mencelakakan aku dengan membawaku ke perkampungan Badui yang suka makan manusia itu ?."
 Â
"Sembah Hormat Baginda Raja Yang Mulia Sehat Selalu. Tidak ada maksud ku yang lain selain ingin menunjukkan kepada Baginda bahwa di wilayah kekuasaan Baginda ternyata masih ada kanibal. Jika Baginda mendengar informasi dari menteri-menteri kerjaan tentu Baginda masih belum yakin makanya maafkan Hamba Baginda Yang Mulia, Hamba membawa Baginda agar melihat dengan mata kepala Baginda sendiri hal itu."
Sekali lagi Abu Nawas bebas dari ancaman kesalamatan dirinya.
