Besok nya Elisa dengan wajah sedihnya datang ke sekolah. Ia akan meminta maaf kepada Fauziya. Apa fauziya mau memaafkannya?
Apa fauziya akan baik kepadanya? Apa ini yang dinamakan dengan karma? Entahlah, ia hanya bisa menghela nafas dan menunduk untuk menutupi wajah nya.
"Fauziya, aku ingin meminta maaf. Aku sadar semua yang aku lakukan tidak baik. Aku tidak berharap di maafkan setidaknya aku sudah mencoba meminta maaf," ujar Elisa.Â
Ia mendengar bahwa ekonomi keluarga Fauziyah sudah lebih membaik. Elisa takut Fauziya akan membalas perbuatan jahatnya yang dulu.
Tetapi malah sebaliknya Fauziya tersenyum dan memaaf kan Elisa.
"Aku sudah memaafkan kamu kok Elisa. Lagian keluarga ku sudah membaik. Lain kali kamu jangan sombong dan membangga kan harta ya. Semua itu hanya titipan Tuhan, yang bisa Ia tarik kapan pun Ia menginginkannya," ucap Fauziya dengan tulus.Â
"Kesombongan adalah karma kita yang paling merepotkan dan rintangan yang besar." Tambahnya lagi
Kini Elisa meminta maaf kepada seluruh teman temannya dan meminta bantuan. Teman teman pun berbaik hati membantu Elisa. Mereka pun menghubungi orang tua masing masing dan menanyakan ada kah lowongan kerja untuk ayahnya Elisa.
Elisa pun tersenyum hangat. Ia menyesal dengan perbuatannya dulu yang sangat jahat. Bahkan semua teman  temannya sekarang mau berbaik hati menolong Elisa. Ia akan mengingat pesan dari Fauziya. Ia berjanji mulai dari hari ini ia akan berubah.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H